Kata Guru Besar UPH soal Relokasi 2 Juta Warga Gaza ke Indonesia

Pantau - Guru Besar Universitas Pelita Harapan (UPH), Prof. Edwin Tambunan, menilai ide relokasi penduduk Gaza ke negara jauh tidak tepat.

Baca juga: Indonesia Dipertimbangkan Jadi Opsi Relokasi 2 Juta Warga Gaza

"Relokasi hanya efektif di lokasi dekat dengan tempat asal penduduk dan dalam durasi singkat, agar mereka bisa kembali setelah penyelesaian permanen tercapai," ujarnya kepada Pantau.com, Senin (20/1/2025).

Menurutnya, relokasi ke negara jauh akan memerlukan biaya besar dan sulit diterima masyarakat setempat serta penduduk yang akan dipindahkan.

"Ide ini menunjukkan bahwa Trump dan timnya belum menemukan solusi yang tepat untuk menangani konflik Israel-Hamas setelah gencatan senjata," tambah Prof. Edwin.

Baca juga: Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, Gencatan Senjata Resmi Dimulai

Sebelumnya diberitakan, Indonesia sedang dipertimbangkan sebagai lokasi relokasi penduduk Gaza setelah konflik.

Steve Witkoff, utusan Presiden terpilih Donald Trump, berencana mengunjungi Gaza untuk memastikan kelangsungan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Witkoff siap berada di sana untuk menangani tantangan yang mengancam kesepakatan dan pembebasan sandera.

Kesepakatan gencatan senjata yang dicapai mencakup tiga tahap: pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan Palestina, penarikan pasukan Israel dari Gaza, dan akhirnya rekonstruksi Gaza setelah perang berakhir.

Baca juga: 552 Truk Bantuan Masuk Gaza, Gencatan Senjata Dimulai

Witkoff menekankan pentingnya mengatasi ancaman dari kelompok ekstremis yang dapat merusak perdamaian. Ia berusaha memahami situasi di lapangan dengan mengunjungi Gaza langsung.

Selain itu, tim Trump juga mencari solusi jangka panjang, termasuk relokasi pengungsi Gaza. Indonesia menjadi salah satu opsi yang dibahas, meski hal ini kontroversial di kalangan Palestina dan dunia Arab.

Dengan tenggat waktu hingga pelantikan Trump, Witkoff diberi mandat untuk memastikan pembebasan sandera dan menyelesaikan misinya, memanfaatkan hubungan dekat Trump dengan Perdana Menteri Israel, Netanyahu.