Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, Gencatan Senjata Resmi Dimulai

Oleh Khalied Malvino
SHARE   :

Hamas Bebaskan 3 Sandera Israel, Gencatan Senjata Resmi Dimulai
Foto: Teman-teman menyambut sandera Inggris-Israel, Emily Damari, yang tiba di Sheba Medical Center, di Ramat Gan, Israel, setelah dimulainya tahap pertama kesepakatan gencatan senjata, Minggu (19/1/2025).(Getty Images)

Pantau - Pemerintah Israel mengonfirmasi bahwa Hamas telah menyerahkan tiga sandera perempuan pertama sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku untuk Gaza.

Baca juga: Gencatan Senjata Tercapai, Korban Tewas Gaza Sudah Hampir 47 Ribu

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, menyatakan pada Minggu (19/1/2025) malam bahwa Romi Gonen (24), Emily Damari (28), dan Doron Steinbrecher (31) telah diserahkan kepada Palang Merah dan kini "di tangan yang aman" di Israel.

Kendaraan Palang Merah berangkat dari Kota Gaza, bagian utara Gaza yang terkepung, setelah Hamas membawa para sandera ke Al-Saraya Square, tempat sekelompok orang berkumpul.

Sementara itu, delegasi Palang Merah sedang memverifikasi identitas 90 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari Penjara Ofer Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata.

Kesepakatan gencatan senjata ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap, salah satunya termasuk pengiriman lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Gaza untuk meringankan bencana di sana. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari, di mana pasukan Israel akan mundur dari beberapa bagian Gaza.

Juru bicara militer Hamas, Abu Obeida, dalam pidato televisi mengatakan bahwa kelompok Palestina ini berkomitmen pada kesepakatan tersebut, namun kelanjutan implementasinya akan bergantung pada tindakan timbal balik dari Israel.

“Mereka sangat bahagia. Perayaan berlangsung di mana-mana setelah 15 bulan perang yang menghancurkan segalanya. Ini adalah momen bersejarah," ujar reporter Al Jazeera, Ibrahim al-Khalili seraya menggambarkan suasana kegembiraan di sana.

Para sandera diperkirakan akan segera dibawa ke pasukan Israel untuk identifikasi, lalu diterbangkan ke rumah sakit di bagian tengah Israel untuk evaluasi medis dan psikologis selama minimal empat hari setelah bertemu dengan keluarga mereka.

Baca juga: Timeline Serangan Israel hingga Gencatan Senjata Gaza Terwujud

Layanan penjara Israel dan pasukan Israel juga telah mempersiapkan diri minggu ini untuk pembebasan para sandera. Sekitar 250 orang diculik dalam serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.

Sekitar 100 sandera masih berada di Gaza setelah yang lainnya dibebaskan pada akhir 2023 atau ditemukan jenazahnya, meskipun belum jelas berapa banyak yang masih hidup.

Al Jazeera juga memperoleh daftar 90 tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai imbalan untuk tiga sandera Israel. Semua berasal dari Tepi Barat yang diduduki dan Yerusalem Timur yang diduduki, dan sebagian besar adalah perempuan serta beberapa anak-anak.

Salah satu nama dalam daftar tersebut adalah Khalida Jarrar, pemimpin Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Menurut Nida Ibrahim dari Al Jazeera, banyak anak-anak dan remaja yang ditangkap dengan tuduhan melempar batu kepada pasukan Israel.

“Kami berbicara tentang hukuman ringan. Daftar tahanan ini, ratusan nama yang telah dibebaskan, sebagian besar sedang menjalani penahanan administratif, yaitu taktik yang digunakan kebijakan Israel untuk menahan orang tanpa batas waktu dan tanpa dakwaan. Penahanan administratif ini terus diperbarui berulang kali," jelasnya.

Beberapa jam sebelum gencatan senjata berlaku, Israel mengumumkan bahwa mereka telah menemukan jenazah Oron Shaul, seorang tentara yang tewas dalam perang Israel-Hamas 2014 dan jenazahnya telah disimpan sejak saat itu.

Sumber: Al Jazeera

Penulis :
Khalied Malvino