
Pantau - Sebuah kapal yang mengangkut bom MK-84 seberat hampir satu ton akhirnya tiba di Israel setelah sempat tertunda di masa pemerintahan Joe Biden. Bom buatan AS itu segera didistribusikan ke pangkalan-pangkalan udara Israel melalui Pelabuhan Ashdod.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyebut pengiriman ini sebagai langkah strategis yang memperkuat hubungan militer antara Israel dan Amerika Serikat.
"Bom yang dikirim oleh pemerintahan (Presiden AS Donald) Trump itu merupakan aset penting bagi Angkatan Udara dan IDF, serta menjadi bukti semakin kuatnya aliansi antara Israel dan Amerika Serikat," ujar Katz.
Baca Juga:
Israel Langgar Gencatan Senjata, Bombardir Dua Lokasi di Lebanon Selatan
Sebelumnya, pemerintahan Biden menunda pengiriman bom tersebut pada Mei 2024 di tengah meningkatnya serangan Israel di Kota Rafah, Gaza Selatan.
Sejak pecahnya konflik di Jalur Gaza pada Oktober 2023, Israel telah menerima lebih dari 76.000 ton peralatan militer melalui 678 pesawat angkut dan 129 kapal, dengan sebagian besar berasal dari AS, menurut data Kementerian Pertahanan Israel.
Pengiriman ini memicu reaksi dari berbagai pihak, terutama terkait penggunaan bom berat dalam operasi militer yang sebelumnya dikaitkan dengan serangan terhadap Rumah Sakit Al Ahli di Gaza pada Oktober 2023 yang menewaskan ratusan warga sipil.
Sementara itu, gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang mulai berlaku pada 19 Januari 2025 masih bertahan, mengakhiri konflik yang menewaskan lebih dari 48.200 warga Palestina.
Sumber: Anadolu
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah