
Pantau.com - Asteroid mungkin menyebabkan kepunuhan bagi dinosaurus, namun sebuah hipotesis baru menunjukan bahwa radiasi dari ledakan bintang kuno yang mungkin telah menghapus hewan prasejarah di lautan, termasuk hiu Megalodon yang terkenal.
Melansir Sputnik, Jumat (14/12/2018), teori yang baru dipublikasikan dari Astrobiology, menunjukan bahwa supernova yang terjadi 2,6 juta tahun lalu kemungkinan menyebabkan kepunahan spesies laut megafauna di Bumi, termasuk Megalodon, menurut laporan Motherboard.
Profesor emeritus fisika dan astronomi Adrian Melott di University of Kansas yang memimpin penelitian, memperkirakan bahwa ledakan bintang yang meledak dalam jarak 160 tahun cahaya dari bumi jutaan tahun yang lalu, namun tidak mempengaruhi bumi secara langsung, tetapi merusak atmosfer bumi dan bahkan kehidupan di dalamnya.
"Semua sejarah supernova yang kita ketahui selama ribuan tahun lebih jauh, sehingga efeknya akan kecil jika dibandingkan dengan ini," ucap Melott.
Baca juga: Mungkinkah Lubang Hitam Menelan Bumi?
Para peneliti percaya bahwa supernova tersebut terjadi karena meninggalkan bukti berupa isotop besi-60, yang berarti Bumi ini dibombardir dengan radiasi dari ledakan bintang pada 2,6 juta tahun lalu yang termasuk supernova Pliosen terakhir dan delapan juta tahun lalu.
Fenomena supernova Pliosen akhir bertepatan dengan peristiwa kepunuhan Pliosen-Pleistosen yang telah membunuh sepetiga megafauna laut seperti Megalodon. Melott dan rekan-rekannya menyebutkan faktor kunci yang terlibat dalam kepunahan begitu banyak megafauna adalah paparan muons, atau partikel-partikel yang dihasilkan ketika radiasi kosmik berinteraksi dengan atmosfer.
Muons hadir di dalam kehidupan sehari-hari, namun mereka hampir tidak berbahaya seperti kebanyakan kehidupan di permukaan bumi yang dapat mentolerir dengan potensi yang rendah. Namun, radiasi kosmik dari ledakan supernova merupakan kekuatan yang sangat kuat hingga memicu ionisasi luas di atmosfer, yang bisa menyebabkan mutasi dan kanker, hingga megafauna di laut tidak dapat bertahan.
Baca juga: Ini Dia Semut Drakula, Hewan dengan Gerakan Tercepat di Dunia
"Makhluk tersebut biasanya terisolasi dari radiasi, namun dengan tiba-tiba terkena dampak yang besar. Mereka tidak dapat bertahan melawan radiasi yang melanda Bumi," kata Melott.
Dalam penelitian sebelumnya, Melott menyatakan bahwa ledakan supenova Pliosen akhir mungkin telah mempengaruhi iklim dan cuaca, dan memungkinkan leluhur manusia muncul. Namun, ia juga menjelaskan lebih jauh lagi terkait penelitian yang diperlukan untuk menjelakan apa peran ledakan kosmik itu pada Bumi.
- Penulis :
- Noor Pratiwi