
Pantau - Amerika Serikat berusaha menjadwalkan putaran keempat pembicaraan nuklir dengan Iran pada akhir pekan ini, meski berpotensi tertunda karena kunjungan Presiden Donald Trump ke Timur Tengah.
Hal itu disampaikan oleh utusan khusus presiden AS, Steve Witkoff, kepada jurnalis Axios, Barak Ravid.
Witkoff menyebut pembicaraan sudah menunjukkan kemajuan dan AS berkomitmen menyelesaikan persoalan nuklir Iran melalui jalur diplomasi.
Dialog Tertunda, Kesepakatan Nuklir 2015 Masih Jadi Landasan, Meski AS Pernah Mundur
Sebelumnya, pertemuan keempat yang dijadwalkan berlangsung 3 Mei di Roma ditunda karena kendala logistik, menurut Menteri Luar Negeri Oman, Badr Al Busaidi.
Selain itu, pertemuan terpisah antara Iran dan tiga negara Eropa (EU3) yang dijadwalkan pada Jumat juga dibatalkan.
Perjanjian nuklir Iran 2015, yang melibatkan AS, Inggris, Prancis, Jerman, China, dan Rusia, memberikan pencabutan sanksi terhadap Iran dengan imbalan pembatasan program nuklirnya.
Namun, AS menarik diri dari perjanjian tersebut pada Mei 2018 saat Trump menjabat, dan kembali memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran.
Sebagai balasan, Iran secara bertahap meninggalkan komitmennya dalam perjanjian, termasuk mencabut batasan atas riset nuklir dan pengayaan uranium.
Witkoff berharap putaran dialog kali ini juga akan disertai kemajuan menuju gencatan senjata di Gaza, baik sebelum maupun sesudah kunjungan Trump ke kawasan.
- Penulis :
- Balian Godfrey