Pantau.com - Kim Jong Un dengan menggenggam sebuah senapan di tangannya, melihat ke bawah tepat pada mayat Donald Trump yang tergeletak di karpet merah di samping tas logam penuh dengan dolar AS.
Di belakang pemimpin Korea Utara bersinar semboyan neon bertuliskan "pertunjukan harus terus berjalan!"
Melansir AFP, Jumat (21/12/2018), adegan ini adalah bagian dari pameran seni instalasi di Seoul. Tentunya itu juga sebuah sindiran tentang proses denuklirisasi di Semenanjung Korea yang telah menjadi sebuah pertunjukan politik besar.
Baca juga: Kenapa Kau Tarik Mundur Pasukan MIliter AS dari Suriah, Mr. Trump?
Sepotong karya seniman Korea Selatan Lim Young-sun menandai Kim dan Trump saling bertukar ancaman perang dan serangan pribadi terhadap satu sama lain. Sebelum pertemuan puncak di Singapura beberapa waktu lalu.
Retorika perang kata-kata yang antara para pemimpin negara adidaya yang miskin tetapi memiliki senjata nuklir dan negara adidaya dunia terbesar.
"Saya hanya ingin menunjukkan realitas politik kami, kami hidup di dalamnya, di mana warga gugup, cemas dan senang menyaksikan setiap gerakan mereka seolah-olah mereka menonton film," kata Lim, 59.
Baca juga: Jelang Kunjungan Bersejarah ke Korsel, Demam Masker Wajah Kim Jong Un Jadi Buah Bibir
Pekerjaan ini menggambarkan satu set film, dengan Kim dan Trump sebagai teman dan pertengkaran atas uang. Akhirnya Kim, marah oleh suku bunga tinggi yang diminta Trump, hingga menembak kreditur sampai mati.
"Kedua pemimpin adalah tuan dari acara politik dan menggunakan ketegangan yang diciptakan oleh retorika. Tapi mereka tidak tulus," kata Lim.
Pameran selama seminggu yang berakhir pada hari Rabu menarik ribuan pengunjung, beberapa dari mereka yang terkejut ketika melihat pemimpin sekutu tertinggi Korea tewas.
- Penulis :
- Widji Ananta
