Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Pertemuan Trump-Xi Dijadwalkan Akhir Pekan Ini, Diharapkan Redakan Ketegangan Dagang AS-China

Oleh Balian Godfrey
SHARE   :

Pertemuan Trump-Xi Dijadwalkan Akhir Pekan Ini, Diharapkan Redakan Ketegangan Dagang AS-China
Foto: Trump dan Xi akan bertemu akhir pekan ini di tengah ketegangan dagang yang kembali memanas(Sumber: Dokumentasi Istimewah).

Pantau - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping dijadwalkan bertemu akhir pekan ini di tengah memuncaknya kembali ketegangan dagang antara dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia.

Pertemuan tersebut akan menjadi potensi dialog pertama antara Trump dan Xi sejak Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS.

Gedung Putih, melalui Sekretaris Pers Karoline Leavitt, menyatakan bahwa “Kedua pemimpin kemungkinan akan berbincang minggu ini,” menandai dimulainya kembali komunikasi tingkat tinggi setelah lebih dari lima bulan tanpa kontak resmi.

Tuduh-Menuduh Picu Gejolak Pasar, Pertemuan Jadi Harapan Baru

Ketegangan dagang kembali memanas setelah Trump menuduh China melanggar kesepakatan dagang yang sebelumnya disepakati untuk memangkas tarif tinggi secara sementara.

Sebagai balasan, Trump memperkenalkan tarif global ketat terhadap China pada awal April, dan menuduh negara tersebut — serta mitra dagang lain — merugikan Amerika Serikat lewat praktik perdagangan tidak adil.

Saling tuduh ini berdampak langsung terhadap pasar keuangan global yang menurun tajam pada hari Senin.

Meskipun bulan lalu AS dan China telah menyepakati pengurangan tarif selama 90 hari setelah pertemuan pejabat tinggi di Jenewa, Washington kini menuduh Beijing ‘memperlambat’ implementasi kesepakatan tersebut.

Tuduhan ini disampaikan oleh Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick.

China membantah tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai 'palsu', serta menuduh AS telah menerapkan "sejumlah tindakan pembatasan yang diskriminatif".

Pertemuan antara Trump dan Xi diharapkan mampu meredakan ketegangan, dan membuka jalan bagi penyelesaian diplomatik yang lebih stabil dan konstruktif antara kedua negara.

Penulis :
Balian Godfrey