
Pantau - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bekerja sama dengan Indonesia Fashion Chamber (IFC) menggelar peragaan busana Front Row Paris 2025 di Les Salons Hoche, Paris, pada Sabtu, 6 September 2025, menghadirkan karya sembilan desainer Tanah Air yang memadukan kekayaan budaya Nusantara dengan tren global.
Fesyen Indonesia Tampil di Jantung Mode Dunia
Duta Besar RI untuk Prancis, Monako, Andorra, dan UNESCO, Mohammad Oemar, menyampaikan apresiasi terhadap kehadiran desainer Indonesia di Paris, kota yang dikenal sebagai pusat mode dunia.
“Paris adalah pusat mode dunia, dan kehadiran desainer Indonesia hari ini membuktikan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di panggung internasional,” ungkap Oemar.
Ia menekankan bahwa fesyen bukan sekadar persoalan gaya, melainkan bagian dari identitas dan media dialog antarbangsa.
Oemar juga menyatakan kebanggaannya atas kreativitas dan warisan budaya Indonesia yang berhasil ditampilkan dalam balutan kontemporer oleh para desainer nasional.
Acara ini dihadiri oleh kalangan luas, termasuk media internasional, influencer, pelaku industri fesyen global, perwakilan UNESCO, diaspora Indonesia, serta mitra diplomatik.
Koleksi Berbasis Budaya dan Keberlanjutan
Sebanyak sembilan desainer Indonesia yang tampil di Front Row Paris 2025 antara lain:
- Deden Siswanto
- Hop by Ponly Mirnasari
- Putri Anjani by Indiana
- Roemah Kebaya Vielga
- Rumah Batik Fractal – LPS
- FFFby Febry Ferry Fabry
- NY by Novita Yunus
- AM by Anggiasari Mawardi
- Ali Charisma
Koleksi yang ditampilkan mengusung batik, tenun, dan elemen budaya Nusantara lainnya, yang dikombinasikan dengan pendekatan modern serta memperhatikan prinsip keberlanjutan dan keahlian tangan (craftsmanship).
Atase Perdagangan KBRI Paris, Harry Putranto, menegaskan bahwa KBRI berkomitmen mendukung promosi produk kreatif Indonesia di pasar Prancis dan Eropa.
“Ajang Front Row Paris menjadi etalase penting untuk membuka akses pasar dan membangun jejaring dengan pelaku industri mode dunia,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, “Kehadiran buyer, media, hingga fashion people di acara ini adalah momentum berharga agar brand dan desainer Indonesia semakin dikenal dan diterima di pasar internasional.”
Perkuat Diplomasi Budaya dan Ekonomi Kreatif
Front Row Paris 2025 digelar sebagai bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis, dengan semangat menjadikan fesyen sebagai jembatan budaya dan ekonomi antarnegara.
Melalui fesyen, seni, dan kreativitas, kerja sama di bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Prancis diharapkan semakin erat dan berdampak nyata bagi pelaku industri kedua negara.
Acara ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat kreatif Asia yang makin diperhitungkan di tingkat global, khususnya dalam sektor mode dan industri kreatif.
Kolaborasi antara KBRI Paris dan IFC disebut sebagai langkah strategis untuk membuka jalan brand dan desainer Indonesia menembus pasar Eropa, terutama Prancis sebagai barometer industri fesyen dunia.
- Penulis :
- Aditya Yohan










