
Pantau - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani, menyatakan keprihatinan atas dugaan insiden pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya seorang pekerja migran Indonesia di Malaysia.
"Tentunya kami prihatin sampai terjadi pengeroyokan berujung pada kematian pekerja migran tersebut", ungkap Christina di Jakarta, Rabu.
Peristiwa tersebut diduga melibatkan sekelompok pekerja asal Bangladesh dan terjadi di kawasan Bangsar, Malaysia, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Rekaman insiden berdurasi sekitar 45 detik tersebar dan viral di media sosial, memicu perhatian publik terhadap keselamatan pekerja migran Indonesia di luar negeri.
Klarifikasi Masih Ditunggu, Identitas Pelaku dan Korban Belum Terverifikasi
Christina menegaskan bahwa informasi yang beredar saat ini masih memerlukan verifikasi lebih lanjut.
Pemerintah belum dapat memastikan identitas para pelaku, status keimigrasian korban, pemberi kerja, maupun kronologi pasti dari kejadian tersebut.
"Kita tunggu penjelasan lebih lanjut dari pihak berwenang yang sudah menangkap pelaku", ujarnya.
Kementerian P2MI menyatakan belum akan mengambil langkah lanjutan sebelum mendapat kejelasan menyeluruh mengenai duduk perkara insiden ini.
"Kita tunggu dulu kejelasan duduk persoalannya", tambah Christina.
Imbauan Kewaspadaan Terus Diberikan ke Calon Pekerja Migran
Christina juga menyampaikan bahwa Kementerian P2MI secara rutin memberikan edukasi kepada calon pekerja migran dalam program orientasi pra-pemberangkatan (OPP), termasuk imbauan untuk meningkatkan kewaspadaan dan menjaga keselamatan saat bekerja di luar negeri.
Insiden ini menjadi pengingat pentingnya pelindungan menyeluruh bagi pekerja migran Indonesia serta perlunya koordinasi erat dengan otoritas negara penempatan.
Sebelumnya, sempat beredar laporan mengenai pekerja asal Bangladesh di Malaysia yang mengalami pemukulan dan diberi makanan basi, menambah sorotan terhadap isu perlakuan terhadap tenaga kerja asing di negara tersebut.
- Penulis :
- Ahmad Yusuf
- Editor :
- Ahmad Yusuf