
Pantau - Pemerintah Mesir pada Kamis, 21 Agustus 2025, mengeluarkan peringatan keras terhadap rencana Israel untuk mengambil alih kendali atas Kota Gaza, menyebutnya sebagai pelanggaran nyata terhadap hukum internasional.
Dalam pernyataan resmi, Kementerian Luar Negeri Mesir menyatakan “keprihatinan mendalam” atas langkah pemerintah Israel yang terus melanjutkan kampanye militer untuk menguasai kawasan perkotaan di Jalur Gaza.
Tindakan tersebut dinilai sebagai upaya baru untuk memperkuat “pendudukan ilegal atas wilayah Palestina” dan dianggap mengabaikan prinsip-prinsip hukum humaniter internasional.
Mesir Kecam Eskalasi Militer dan Serukan Aksi Internasional
Pemerintah Mesir mengecam kebijakan eskalatif Israel, termasuk ekspansi di Tepi Barat dan Jalur Gaza, yang dinilai hanya memperburuk ketegangan regional.
Mesir juga menyatakan keprihatinan atas “kejahatan sistematis terhadap warga sipil tak berdosa” dan upaya paksa untuk membuat rakyat Palestina meninggalkan tanah mereka.
Pernyataan itu memperingatkan bahwa tindakan-tindakan tersebut mengabaikan upaya mediasi dan menghambat perjanjian gencatan senjata yang mencakup pembebasan sandera, tahanan, serta penyaluran bantuan kemanusiaan.
Kementerian Luar Negeri Mesir menegaskan bahwa ketergantungan pada kekuatan dan “kesombongan” demi kepentingan politik sempit atau ideologis merupakan perhitungan keliru yang lahir dari runtuhnya sistem keadilan internasional.
Menurut Mesir, kebijakan Israel berisiko memicu eskalasi regional lebih lanjut dengan dampak jangka panjang terhadap stabilitas dan perdamaian global.
Pemerintah Mesir menyerukan kepada komunitas internasional untuk segera bertindak menghentikan agresi Israel di Gaza dan mengakhiri pelanggaran terhadap warga sipil Palestina.
Mesir juga mendesak Dewan Keamanan PBB agar menjalankan tanggung jawabnya dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional guna mencegah ketidakstabilan lebih lanjut di Timur Tengah.
- Penulis :
- Aditya Yohan