Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

Global Sumud Flotilla Minta Perlindungan Internasional, Inggris Tolak Lindungi Warganya

Oleh Ahmad Yusuf
SHARE   :

Global Sumud Flotilla Minta Perlindungan Internasional, Inggris Tolak Lindungi Warganya
Foto: (Sumber: Ilustrasi -- Kapal-kapal yang ikut terlibat dalam Global Sumud Flotilla untuk Gaza, Palestina. (ANTARA))

Pantau - Para aktivis kemanusiaan dalam misi Global Sumud Flotilla kembali menyerukan jaminan keamanan dari dunia internasional setelah pemerintah Inggris menolak memberikan perlindungan bagi warganya yang ikut serta dalam pelayaran menuju Jalur Gaza.

Ancaman Israel dan Sikap Pemerintah Inggris

Misi flotilla yang mengangkut bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza saat ini tengah menghadapi ancaman serius dari pemerintah Israel.

Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben Gvir, menyatakan akan menyita kapal-kapal dalam armada tersebut dan melabeli para relawan sebagai "teroris".

Flotilla ini membawa puluhan aktivis dari 44 negara, termasuk sejumlah delegasi dari Inggris, dengan misi mengirim makanan, air, dan obat-obatan ke wilayah Gaza yang diblokade militer Israel.

Namun, pemerintah Inggris menegaskan tidak akan memberikan perlindungan kepada warganya yang ikut serta dalam misi tersebut.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan sikap tersebut pada Rabu lalu, di tengah desakan dari relawan agar pemerintah mereka memberikan dukungan dan perlindungan jika terjadi penyergapan oleh pasukan Israel, seperti dalam dua misi flotilla sebelumnya.

Seruan Internasional dan Kecaman Politik

Menanggapi penolakan tersebut, penyelenggara flotilla menyerukan kepada pemerintah-pemerintah dunia, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan pengamat internasional untuk "berdiri bersama kami dan menjamin keselamatan pelayaran".

Juru bicara flotilla menyampaikan, "Global Sumud Flotilla bersatu dalam misi kemanusiaan untuk mengirim makanan, air, dan obat-obatan ke rakyat Palestina yang menghadapi genosida, kelaparan, dan krisis kesehatan akibat pengepungan ilegal Israel terhadap Gaza."

Sebelumnya, dua misi kemanusiaan serupa — Madleen dan Handala — telah disergap oleh pasukan Israel, dengan para peserta ditahan dan kemudian dideportasi.

Sebuah surat permohonan dukungan telah ditandatangani oleh lebih dari 140 anggota parlemen dari berbagai negara, meminta pembentukan koridor kemanusiaan dan perlindungan bagi aktivis. Tidak satu pun penandatangan berasal dari Inggris.

Patrick Harvie, juru bicara luar negeri dari Partai Hijau Skotlandia, mengkritik sikap pemerintah Inggris dan menyebutnya sebagai "memalukan".

Ia menyatakan, "Kapal-kapal ini membawa susu formula bayi, popok, dan perlengkapan medis. Kegagalan untuk melakukannya akan mempermalukan negara kita selama beberapa generasi."

Menurut Harvie, Keir Starmer memiliki "kewajiban moral dan hukum" untuk mendukung misi kemanusiaan tersebut.

Penulis :
Ahmad Yusuf