
Pantau.com - Biaya politik untuk Partai Republik dan Presiden AS Donald Trump setelah pembukaan kembali pemerintah AS setelah penutupan 35 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya menjadi sangat jelas.
Melansir Sputnik, Senin (28/1/2019), Trump dipaksa oleh oposisi untuk menghentikan permintaan USD5,7 miliar guna pembangunan tembok di perbatasan Meksiko-AS.
Sebelumnya, aksi tersebut dipandang sebagai elemen penentu bagi kepresidenan Trump, yang sumbang dalam kegagalan pemimpin AS untuk mendapatkan dukungan legislatif. Hasil jajak pendapat yang menunjukkan popularitas Trump di negara ini menurun secara signifikan, seperti yang dirilis oleh Financial Times.
Baca juga: Shutdown, Pengungsi Suriah Beri Makan Gratis Karyawan Federal AS
Jatuhnya ekonomi selama penutupan 35 hari, atau terpanjang dalam sejarah negara AS, kini telah dihitung sebagai perseden buruk. S&P Global Ratings mencatat angka sekitar USD6 miliar yang hilang oleh ekonomi AS selama penutupan.
Bantuan untuk mantan Ketua DPR Republik John Boehner, Michael Steel, mencatat bahwa Trump melewatkan kesempatan.
"Jika Anda melihat kembali ke masa ketika (GOP) memiliki kendali terpadu, dan ada peluang untuk melakukan kompromi," ujar Steel.
Baca juga: Viral! Menlu Rusia Berikan Jabat Tangan yang Hangat pada Mikrofon
Ajudan Partai Republik, Matt Mackowiak, mengemukakan bahwa, kebingan jelas akan menaungi partai Republik setelah kekalahan Trump.
"Apa gunanya ini?" Mackowiak bertanya.
"Jika kita tidak mendapatkan apa-apa, bagaimana kalau kita menghindari semua rasa sakit selama 35 hari terakhir?"
Sementara itu pakar Beltway mencatat bahwa Trump sekarang menemukan dirinya dalam posisi politik yang lebih lemah daripada sebulan lalu, presiden masih bisa melakukan langkah yang sangat kontroversial menggunakan kekuatan darurat eksekutif untuk membangun temboknya.
- Penulis :
- Widji Ananta