
Pantau.com - Vietnam sedang sibuk menyiapkan kedatangan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dengan kereta untuk mengadakan pertemuan puncak di Hanoi dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pekan depan.
Rencana keberangkatan Kim itu diungkapkan pada Rabu, 21 Februari 2019, oleh dua sumber yang mengetahui perencanaan logistik dan keamanan.
Perjalanan Kim dengan kereta diperkirakan memakan waktu sedikitnya dua setengah hari dengan menempuh ribuan kilometer melalui China, dari Pyongyang, ibu kota Korea Utara, ke Vietnam. Dengan demikian, Kim harus sudah berangkat akhir pekan ini agar ia bisa tiba tepat waktu pada 25 Februari.
Baca juga: Jelang KTT Jilid II, Tangan Kanan Kim Jong-un Sambangi Vietnam
Kereta Kim akan berhenti di Stasiun Dong Nang di perbatasan Vietnam. Dari situ, akan melanjutkan perjalanan dengan mobil ke Hanoi dengan menempuh jarak 170 km, kata sumber-sumber itu.
Trump dan Kim akan bertemu di ibu kota Vietnam itu pada 27 dan 28 Februari, delapan bulan setelah keduanya melakukan pertemuan bersejarah di Singapura pada Juni -pertemuan pertama antara seorang presiden AS yang sedang berkuasa dan seorang pemimpin Korea Utara.
Dalam pertemuan di Singapura, kedua pemimpin berjanji akan bekerja ke arah penghapusan senjata nuklir di Semenanjung Korea. Rangkaian perundingan yang dilakukan setelah itu hanya mengalami kemajuan sedikit dan pada pertemuan nanti diharapkan mereka mencapai perjanjian yang khusus.
Baca juga: KTT Trump-Kim Digelar Akhir Bulan, Presiden Korsel: Langkah Perdamaian untuk Semenanjung Korea
Secara terpisah, tiga sumber lain yang mengetahui persiapan pertemuan puncak itu mengatakan kepada Reuters, lokasi yang lebih disukai untuk pertemuan antara para pemimpin itu ialah Wisma Tamu Pemerintah. Wisma tersebut merupakan bangunan pemerintah era kolonial di bagian tengah Hanoi.
Kelima sumber itu mengatakan kepada Reuters bahwa rencana bisa berubah. Sumber-sumber itu tidak memiliki wewenang untuk berbicara kepada media karena masalah sensitif terkait rencana perjalanan sang pemimpin Korea Utara.
Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc mengatakan kepada panitia penyelenggara pertemuan puncak itu pada Selasa, 19 Februari 2019, bahwa keamanan selama pertemuan menjadi prioritas utama.
- Penulis :
- Noor Pratiwi