
Pantau.com - Presiden AS Donald Trump mengkritik The New York Times dengan menyebutnya sebagai musuh utama seluruh masyarakat. Pernyataan Trump itu keluar setelah perang dua tahun pada investigasi yang mengelilinginya.
Melansir Sputnik, Jumat (22/2/2019), Presiden AS menargetkan, namun tidak selalu mengidentifikasi outlet berita tertentu. Namun, New York Times sangat dikritik oleh presiden, yang menyebut koran baru-baru ini melaporkan palsu dan menjuluki outlet musuh sejati rakyat.
Tweet itu muncul setelah sebuah artikel Times yang diterbitkan pada hari Selasa mengklaim bahwa Trump telah berada dalam perang dua tahun dengan penyelidikan di sekelilingnya.
Baca juga: Resmi Perintahkan Pentagon, Trump Wujudkan Komando Luar Angkasa AS
Dalam tweet sebelumnya, Trump mengeluh bahwa jurnalis bahkan tidak menelepon untuk meminta verifikasi tentang pemberitaannya.
Wartawan New York Times, Maggie Haberman, yang ikut menulis artikel Selasa, menolak klaim itu saat wawancara dengan CNN "New Day," namun, mencatat bagaimana dia mengirim beberapa email ke Gedung Putih tentang cerita yang direncanakan "yang tidak terjawab" sampai kemarin."
"Itu tidak benar, itu bohong," kata Haberman.
“Saya tidak tahu apakah dia tahu itu bohong atau apakah dia mengatakan pada dirinya sendiri bahwa ini benar, apakah stafnya tidak memberi tahu dia bahwa kami menjangkau. Saya merasa sulit untuk percaya bahwa stafnya tidak menghubunginya bahwa laporan semacam ini akan datang."
Penerbit New York Times, A.G. Sulzberger mengeluarkan pernyataan beberapa jam kemudian mengecam penggunaan frasa "musuh rakyat" oleh presiden sebagai berbahaya dan tidak akurat, menimbulkan kekhawatiran bahwa komentar semacam itu dapat mendorong "kekerasan terhadap wartawan di dalam dan luar negeri."
Baca juga: Ultimatum Trump kepada Militer Pro Maduro: Anda akan Kehilangan Segalanya!
Trump sebelumnya mengecam media arus utama atas banyak contoh kesalahan pelaporan atau salah tafsir atas kata-kata dan tindakannya.
Sebagai contoh, ia mengatakan sebelumnya bahwa dia secara salah dituduh terlambat menghadiri pertemuan dengan Ratu Inggris selama kunjungan kenegaraannya ke Inggris pada bulan Juli.
Pada tahun 2017 Presiden AS bahkan telah mendaftarkan 11 media paling tidak jujur dan korup.
- Penulis :
- Widji Ananta