Pantau Flash
HOME  ⁄  Ekonomi

Rupiah Bangkit Manfaatkan Celah Sentimen Negatif pada Dolar AS

Oleh Ahmad Munjin
SHARE   :

Rupiah Bangkit Manfaatkan Celah Sentimen Negatif pada Dolar AS
Foto: Petugas menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS. (Antara/Muhammad Adimaja)

Pantau - Nilai tukar (kurs) rupiah diprediksi menguat Senin (17/3/2025) ini seiring dolar Amerika Serikat (AS) yang masih dibayangi sentimen negatif. Apa itu?

Dolar AS kemungkinan masih dibayangi sentimen negatif karena pasar berekspektasi bahwa kebijakan kenaikan tarif Trump bisa mendorong ekonomi AS mengalami resesi.

Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra mengungkapkan itu seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Senin (17/3/2025).

Keyakinan dilaporkan menurun di kalangan konsumen AS terhadap kondisi perekonomian negeri Paman Sam ke depan. Itu mengacu pada laporan survei tingkat keyakinan konsumen terbaru pada Jumat (14/3/2025).

Baca juga: Rupiah Coba Menari di Atas Penderitaan Indeks PPI AS

Data Michigan Consumer Sentiment AS tercatat dirilis sebesar 57,9. Posisi ini lebih rendah dari bulan sebelumnya yaitu 64,7.

Begitu juga dengan data inflasi konsumen AS yang dirilis pekan lalu. Angkanya memang menunjukkan kenaikan tapi lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya, yakni 2,8 persen dari 3 persen. 

Ariston menilai inflasi yang lebih rendah ini membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan lanjutan oleh Bank Sentral AS sehingga menjadi tekanan negatif bagi dolar AS dan menguntungkan nilai tukar rupiah.

“Oleh karena itu, ada peluang penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS ke arah area support di Rp16.200, dengan potensi resisten di kisaran Rp16.400,” tutur Ariston.

Baca juga: Rupiah Terus Melemah, Sri Mulyani Salahkan Kebijakan AS

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin (17/3/2025) pagi di Jakarta menguat sebesar 21 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.329 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.350 per dolar AS.

Penulis :
Ahmad Munjin