
Pantau.com - Iran berhasil melakukan pengujian yang rudal berlangsung di tengah peningkatan penyelesaian dengan Amerika Serikat.
Pada waktu lalu, Iran mengalihkan Selat Hormuz, rute pengapalan minyak utama di mulut Teluk, sebagai balasan atas aksi terhadap AS. Aksi AS termasuk upaya menghentikan ekspor minyak Iran melalui pemberlakuan sanksi-sanksi.
Baca juga: Siap Tanggalkan Jabatan, Kaisar Jepang Minta Negaranya Membuka Diri
Pada Agustus, AS mengatakan Iran harus mencoba rudal anti kapal pendek di selat untuk latihan perang angkatan laut. Donald Trump memutuskan untuk memberlakukan kembali sanksi-Teheran.
"Pada hari ketiga latihan, satu kapal selam Angkatan Laut Iran kelas Ghadir berhasil meluncurkan peluru kendali," demikian kantor berita IRNA melaporkan.
Kapal-kapal selam milik Iran, Tareq dan Fateh (Penakluk), yang baru dibuat di dalam negeri, memiliki kemampuan anti-kapal yang sama.
Baca juga: Inggris Ungkap Kekhawatiran Soal China, Ada Apa?
Lebih dari 100 kapal ikut serta dalam latihan perang selama tiga hari di satu kawasan luas yang terbentang dari Selat Hormuz ke Samudera India, media negara yang dilaporkan.
Trump Mei tahun lalu mundur dari perjanjian internasional tentang program Iran dan anggota memberlakukan kembali persetujuan atas Teheran.
Perluasan program rudal Iran, khususnya rudal balistiknya, membuat cemas AS dan negara-negara Eropa. Teheran menyatakan program itu memiliki kemampuan pencegah dan defensif.
- Penulis :
- Widji Ananta