Pantau Flash
HOME  ⁄  Internasional

AS Tawarkan 1 Juta Dolar untuk Informasi Keberadaan Hamza bin Laden

Oleh Widji Ananta
SHARE   :

AS Tawarkan 1 Juta Dolar untuk Informasi Keberadaan Hamza bin Laden

Pantau.com - Departemen Luar Negeri AS mengumumkan tawaran hadiah hingga USD1 juta bagi siapa yang memberikan informasi terkait Hamza bin Laden, putra mantan pemimpin al-Qaeda Osama bin Laden.

Pernyataan yang dikeluarkan oleh departemen yang mencatat bahwa Hamza muncul sebagai pemimpin dalam waralaba (al-Qaeda), dan bahwa sejak Agustus 2015, ia telah merilis pesan audio dan video di Internet menyerukan pengikutnya untuk meluncurkan serangan terhadap Amerika Serikat dan sekutunya.

Baca juga: Militer Suriah Kembali Temukan Bahan Peledak C4 Berdaya Ledak Tinggi


Tawaran hadiah dari AS untuk informasi soal Hamza bin Laden. (Twitter/W.J Hennigan)

Melansir Sputnik, Jumat (1/3/2019), ia juga mencatat bahwa Hamza telah membuat ancaman terhadap AS atas pembunuhan terhadap ayahnya pada Mei 2011. 

Departemen Luar Negeri mengidentifikasi Hamza sebagai "Teroris Global Khusus yang Ditunjuk" pada Januari 2017, dan kemudian menyatakan bahwa semua properti yang tunduk pada yurisdiksi AS. Di mana, seluruh aktifitas warga dengan Hamza bin Laden telah dilarang.

Hamza dinyatakan sebagai anggota resmi kelompok itu pada Agustus 2015 oleh pemimpin senior Al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.

Baca juga: PBB: Pembantaian Warga Pelestina oleh Israel adalah Kejahatan Perang

Selain itu, komite Dewan Keamanan PBB juag berbicara tentang al-Qaeda. Mereka menambahkan Hamza ke daftar sanksi. Dalam sebuah pernyataan, PBB menjelaskan, Hamza memiliki peran yang sangat menonjol dalam jaringan al-Qaeda. Tak ayal, keputusan itu berujung pada pembekuan aset Hamza, larangan perjalanan, dan embargo senjata.

Osama bin Laden terbunuh pada 2 Mei 2011, di Pakistan oleh Angkatan Laut AS dalam misi dengan nama sandi Operasi Neptunus Spear. Pada saat itu, para pejabat menyatakan bahwa tubuh Osama kemudian dimakamkan di laut. Kelompok al-Qaeda mengkonfirmasi kematian Osama beberapa hari sesudahnya.

Penulis :
Widji Ananta