
Pantau.com - Korea Utara mulai memulihkan kembali bagian dari situs uji nuklir usai berjanji akan melakukannya dalam pertemuan puncak pertama dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada tahun lalu.
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional Bolton memperingatkan, akan ada sanksi baru jika Pyongyang tidak menghentikan program-program nuklirnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/3/2019).
Baca juga: Trump: Tak Ada Pembahasan Latihan Gabungan Militer dengan Kim
Kantor berita Korea Utara Yonhap melaporkan pada Selasa (5 Maret 2019), pekerjaan telah berlangsung di Sohae Satellite Launching Station di Tongchang-ri, bahkan ketika Trump bertemu dengan Kim pada pertemuan puncak kedua di Hanoi pada pekan lalu.
Pertemuan puncak itu gagal atas perbedaan dengan seberapa jauh Korea Utara bersedia untuk membatasi program nuklirnya dan kesediaan Amerika Serikat untuk mencabut sanksi Pyongyang.
Penasehat Keamanan Nasional John Bolton mengatakan kepada Fox Business Network, setelah pertemuan di Hanoi, Washington akan melihat apakah Pyongyang berkomitmen untuk memberikan program senjata nuklir dan segala sesuatu yang berkaitan dengan itu.
Sohae Satellite Launching Station, sebuah proyek CSIS, dengan menggambarkan mesin dibangun kembali dengan dua konstruksi Crane. (Foto: Reuters)
Baca juga: AS-Korsel Hentikan Latihan Gabungan Militer, Dampak Gagalnya KTT II?
"Jika mereka tidak mau melakukannya, maka saya pikir Presiden Trump sangat jelas, mereka tidak akan mendapatkan bantuan dari pencabutan sanksi ekonomi yang telah diberikan dan kita akan melihat sanksi pada kenyataannya," kata Bolton.
Di sisi lain, dua Senator AS mencari tekanan untuk Korea Utara dengan menangih janjinya guna menjatuhkan sanksi atas bank yang melakukan bisnis dengan pemerintah.
- Penulis :
- Noor Pratiwi