Terlibat dalam Ekspedisi, Nepal Bantah Klaim India Soal Jejak Yeti

Pantau.com - Pada awal pekan ini, media sosial digegerkan dengan berita penemuan jejak raksasa yang diduga milik makhluk mitologi Yeti oleh tim ekspedisi militer India di Himalaya. Namun, klaim pasukan India itu dibantah oleh Nepal, seperti dilansir Sputnik, Jumat (3/5/2019).

Pejabat Nepal telah membantah klaim dari Angkatan Darat India, yang telah menemukan jejak kaki Yeti pada tanggal 29 April. Menurut petugas penghubung Angkatan Darat Nepal serta porter setempat yang ikut dalam ekspedisi pendakian itu, jejak kaki yang ditemukan sering muncul di wilayah tersebut dan milik beruang liar.

Baca juga: Tentara India Klaim Temukan Jejak Makhluk Mitologi Yeti di Himalaya 

For the first time, an #IndianArmy Moutaineering Expedition Team has sited Mysterious Footprints of mythical beast 'Yeti' measuring 32x15 inches close to Makalu Base Camp on 09 April 2019. This elusive snowman has only been sighted at Makalu-Barun National Park in the past. pic.twitter.com/AMD4MYIgV7

— ADG PI - INDIAN ARMY (@adgpi) April 29, 2019

"Tim Angkatan Darat melihat jejak kaki dan tim penghubung kami bersama dengan mereka saat itu. Kami mencoba memastikan fakta yang ada, penduduk setempat serta porter mengatakan jejak itu milik kaki beruang liar yang sering muncul di wilayah itu," kata juru bicara  Angkatan Darat Nepal Brigadir Jenderal Bigyan Dev Pandey kepada Hindustan Times.

Sebelumnya, Angkatan Darat India mengunggah beberapa foto yang menggambarkan jejak kaki raksasa yang diklaim milik makhluk mitologi Yeti.

Baca juga: Salah Pilih Saat Pemilu, Pria Ini Nekat Potong Jari Tangan Sendiri

Yeti, yang juga disebut sebagai manusia salju merupakan hewan seperti kera yang mendiami wilayah pegunungan terpencil di berbagai belahan dunia. Sementara itu, para ilmuan percaya bahwa Yeti tidak lebih dari sebuh mitos dan bagian dari budaya populer.

Meski demikian, tulang rahang yang berusia 160.000 tahun dari hominid kuno, yang sebenarnya adalah Denisovan, telah ditemukan baru-baru ini untuk pertama kalinya di luar Siberia, di dataran tinggi Tibet.