
Pantau.com - Pesawat pasukan udara Rusia yang mendarat di Venezuela didatangkan untuk melayani peralatan militer Rusia yang sudah ada di negara tersebut. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov.
Pesawat tersebut mendarat di bandara utama Venezuela pada Senin (24 Juni 2019) waktu setempat, menurut wartawan Reuters dan situs yang melacak pergerakan pesawat, tiga bulan setelah kedatangan yang sama dan memperparah ketegangan antara Washington dan Moskow.
"Dari semua sudut pandang kerja sama ini terbuka," kata Ryabkov, seperti yang dikutip Interfax.
Baca juga: Rusia pada AS-Israel: Menyalahkan Iran Secara Global Kontraproduktif
"Tidak terdapat unsur destabilisasi kawasan atau situasi lainnya."
Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Maret lalu memerintah Rusia agar membawa pulang semua pasukan dari Venezuela, meski Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pesawat yang mendarat pada saat itu hanya untuk mengirim para ahli yang melayani kontrak penjualan senjata.
Rusia mendukung Presiden Nicolas Maduro, sedangkan Amerika Serikat dan sebagian besar negara Barat mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido. Juan Guaido pada Januari lalu mengajukan diri menduduki kursi kepresidenan sementara, dengan alasan bahwa terpilihnya kembali Maduro pada pemilu 2018 tidak sah.
Baca juga: Sanksi Terhadap Iran-Venezuela Bisa Sulitkan Kesepakatan Minyak Global
- Penulis :
- Widji Ananta