
Pantau.com - Aksi unjuk rasa di Lebanon pecah ketika massa bentrok dengan pasukan keamanan dalam demonstrasi anti-pemerintah menyusul terjadi ledakan di pelabuhan pada Selasa, 4 Agustus kemarin.
Pada Kamis malam waktu setempat, banyak warga Beirut geram turun ke jalan karena kelalaian pemerintah menyebabkan ledakan masif. Mereka meminta Pemerintahan Lebanon saat ini untuk segera mundur.
Dikutip Frace24, Sejumlah aktivis di Lebanon bahkan menjanjikan aksi demo lebih besar lagi pada Sabtu, 8 Agustus 2020. Mereka bahkan memberi nama aksi tersebut "Gantung Mereka di Tiang Gantungan". Mereka di sini merujuk pada Pemerintahan Lebanon saat ini.
Seorang penduduk Beirut mengatakan kepada Al Jazeera secara langsung bahwa begitu banyak warga yang marah dengan pihak berwenang Lebanon. "Kemarahan kita hanya akan berhenti jika kita melihat pelacur itu di penjara," katanya, dikutip Al Jazeera, Jumat (7/8/2020).
Aksi demonstrasi itu akhirnya dibubarkan dengan tembakan gas air mata oleh pasukan keamanan Lebabon. Media pemerintah NNA, melaporkan bahwa massa anti-pemerintah berkumpul di dekat parlemen dengan membakar api serta melemparkan batu ke arah pasukan keamanan.
Baca juga: Pasca Ledakan, Persediaan Pangan Lebanon Hanya Cukup untuk 1 Bulan Kurang
Pasca ledakan tersebut, dua pejabat mengundurkan diri, yakni anggota parlemen Marwan Hamadeh dan duta besar Libanon untuk Jordan Tracy Chamoun mengundurkan diri. Keduanya mengatakan bencana tersebut menunjukkan perlunya perubahan dalam kepemimpinan negara tersebut.
Menteri Luar Negeri Charbel Wehbe mengatakan kepada radio Prancis bahwa Pemerintah Lebanon telah memerintahkan komite investigasi menyelidiki ledakan tersebut selama empat hari untuk menentukan tanggung jawab atas ledakan tersebut.
Pihak berwenang Lebanon juga telah menahan 16 orang sebagai bagian dari penyelidikan ledakan gudang pelabuhan Beirut yang mengguncang ibu kota.
Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas akibat ledakan di Beirut mencapai 157 orang dengan 5.000 terluka. Sementara itu, puluhan orang masih dinyatakan hilang dalam reruntuhan bangunan.
Baca juga: Presiden Lebanon Siapkan Hukuman Berat Terkait Ledakan Dahsyat di Beirut
- Penulis :
- Noor Pratiwi