
Pantau - Pada 24 April sore, dua member SEVENTEEN, Hoshi dan Woozi, tampil sebagai tamu di acara web hiburan Sana's Cold Interview, yang dipandu oleh Sana dari girl group TWICE.
Dalam obrolan santai tersebut, mereka mengenang masa awal debut mereka yang penuh keterbatasan dan perjuangan.
Sana mengungkap bahwa saat debut, ia dan anggota TWICE tidak memiliki manajer dan harus membawa tas mereka sendiri ke ruang tunggu.
Hoshi menimpali bahwa SEVENTEEN bahkan tidak dijemput kendaraan perusahaan dan harus naik taksi untuk keperluan jadwal seperti ke toko.
Ia menjelaskan bahwa saat itu agensi mereka, Pledis Entertainment, baru pertama kali menangani grup besar dengan 13 anggota.
Woozi menambahkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sangat buruk, bahkan menyebutkan, “Perusahaan bisa bangkrut jika kami gagal.”
Naik Taksi, Rebutan Mobil, dan Mikrofon Murah
Ketika Sana bertanya kapan mereka mulai mendapat kendaraan perusahaan, Woozi menjawab itu baru terjadi sejak album kedua.
Ia mengatakan hanya ada dua mobil, satu menampung 11 orang, sementara dua lainnya harus naik mobil berbeda bersama staf.
Hoshi menyebut sistem transportasi saat itu adalah “siapa cepat dia dapat,” dan siapa yang terlambat harus berjuang mencari tempat di kendaraan yang tersisa.
Mereka juga membahas soal perlengkapan tampil di panggung.
Hoshi membagikan bahwa hanya Seungkwan yang menggunakan earphone in-ear saat itu.
Woozi menjelaskan bahwa semua seharusnya memakai in-ear monitor, tetapi karena harganya mahal, mereka hanya bisa memakai earphone kabel biasa.
Sana pun mengisahkan pengalaman TWICE yang saat pertama kali menggunakan in-ear harus menempelkannya dengan selotip ke telinga agar tidak jatuh saat menari.
Mendengar itu, Hoshi tertawa dan berkata, “Apakah kamu ingat saat kami mengenakan mikrofon berwarna daging di telinga kami?”
Percakapan penuh nostalgia ini menggambarkan perjuangan dan kesederhanaan para idol K-pop sebelum meraih popularitas besar.
- Penulis :
- Gian Barani