billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Bisa Jadi Pandemi Selanjutnya, Pakar: Virus Hendra Lebih Mematikan dari COVID

Oleh St Fatiha Sakinah Ramadhani
SHARE   :

Bisa Jadi Pandemi Selanjutnya, Pakar: Virus Hendra Lebih Mematikan dari COVID
Pantau.com - Meski kasus COVID-19 mulai mereda, masyarakat tampaknya tidak bisa tenang karena kasus dari virus-virus lain malah menyerang, salah satunya adalah virus Hendra.

Mengutip dari laman resmi Unair, Kamis (2/6/2022), Laura Navika Yamani, seorang Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) menjelaskan bahwa melihat dari tingkat kematian dari virus Hendra yang cukup tinggi, virus tersebut lebih mematikan dari COVID-19.

"Jika Covid-19 pada tingkat 3-4 persen, virus Hendra berada pada tingkat 50 persen kematian," kata Laura.

Namun, kasus ini masih jarang ditemukan pada manusia. Data sejak tahun 1994 hingga 2013 menunjukkan hanya tujuh kematian manusia imbas virus yang pertama kali ditemukan pada tahun 1994 ini.

Asal nama 'Hendra' untuk virus ini dijelaskan Laura. Virus ini pertama kali ditemukan di kawasan Hendra, Brisbane, Australia yang bersumber dari kelelawar pemakan buah.

Virus ini dapat menyerang sistem respirasi (pernafasan) dan neurologi pada hewan, hingga manusia karena bersifat zoonosis.

Melalui perantara hewan mamalia, virus dari kelelawar ini menular ke tubuh manusia.

"Lebih mudah masuk dari perantara sesama mamalia, dalam kasus ini kuda," sebut Laura.

Karena kuda dan manusia hidup di habitat yang sama, maka penularan virus Hendra dari kuda dan manusia sangat memungkinkan.

Laura menjelaskan bahwa sifat penularan virus ini adalah melalui droplet. Ia pun menjelaskan proses penularan dari kelelawar yang diperantarai kuda tersebut.

"Kelelawar pemakan buah yang memiliki habitat yang sama dengan kuda. Sehingga kelelawar dapat buang kotoran atau urine yang bercampur dengan rumput yang kemudian menjadi makanan kuda. Sehingga rumput yang akan dimakan kuda, telah terkontaminasi dengan virus tersebut," jelas Laura.
Penulis :
St Fatiha Sakinah Ramadhani