Pantau - Viral sebuah video aksi mesum sejoli di dalam mobil yang sedang melaju mengenakan pakaian adat Bali. Video ini diketahui berdurasi 29 detik.
Seperti dilihat tim Pantau.com dari akun Instagram @kabarnegri, Selasa (13/9/2022), tampak dalam video tersebut, sang pria mengendarai mobil dengan transmisi matic, sehingga mereka terlihat lihai saat berhubungan badan.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Nyoman Kenakmenjelaskan, aksi mesum itu tentu sangat tidak terpuji meskipun jika mereka suami istri yang sah.
“Selain menggunakan pakaian adat Bali, meski status mereka suami istri sah tapi melakukan senggama dengan situasi itu sangat tidak pantas,” katanya.
Ia juga menerangkan, dengan beredarnya video tak terpuji tersebut perlu digencarkan pemahaman agama, khususnya untuk generasi muda. Sebab dalam ajaran Hindu di dalamnya terdapat tentang tata cara bersenggama, hingga cara membuat anak yang suputra.
“Dengan kejadian ini kan sudah berlangsung, jadi kedepannya kita hanya bisa mencegah saja. Salah satunya dengan lebih gencarnya memberikan pelajaran tentang agama, khususnya tentang senggama,” tandasnya.
Nyoman Kenak berharap tak ada lagi yang melakukan aksi mesum dan mengenakan pakaian adat Bali. Selain mencoreng daerah juga yang disoroti adalah mengarah ke agama. Sebab jika mengenakan pakaian adat, arahnya seakan melakukan sembahyang atau upacara agama.
Seperti dilihat tim Pantau.com dari akun Instagram @kabarnegri, Selasa (13/9/2022), tampak dalam video tersebut, sang pria mengendarai mobil dengan transmisi matic, sehingga mereka terlihat lihai saat berhubungan badan.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali, I Nyoman Kenakmenjelaskan, aksi mesum itu tentu sangat tidak terpuji meskipun jika mereka suami istri yang sah.
“Selain menggunakan pakaian adat Bali, meski status mereka suami istri sah tapi melakukan senggama dengan situasi itu sangat tidak pantas,” katanya.
Ia juga menerangkan, dengan beredarnya video tak terpuji tersebut perlu digencarkan pemahaman agama, khususnya untuk generasi muda. Sebab dalam ajaran Hindu di dalamnya terdapat tentang tata cara bersenggama, hingga cara membuat anak yang suputra.
“Dengan kejadian ini kan sudah berlangsung, jadi kedepannya kita hanya bisa mencegah saja. Salah satunya dengan lebih gencarnya memberikan pelajaran tentang agama, khususnya tentang senggama,” tandasnya.
Nyoman Kenak berharap tak ada lagi yang melakukan aksi mesum dan mengenakan pakaian adat Bali. Selain mencoreng daerah juga yang disoroti adalah mengarah ke agama. Sebab jika mengenakan pakaian adat, arahnya seakan melakukan sembahyang atau upacara agama.
- Penulis :
- khaliedmalvino
