Cocok Bagi Pasangan LDR, Mahasiswa China Bikin Perangkat Ciuman Jarak Jauh

Pantau - China dikenal sebagai negara inovator di berbagai aspek. Terutama inovasinya mengenai perangkat unik yang membantu aktivitas keseharian kita. Namun, baru-baru ini mereka membuat perangkat yang agak nyeleneh, yaitu alat ciuman virtual yang dilengkapi dengan bibir silikon.

Dikutip dari South China Morning Post, kissing remote ini diperuntukkan kepada para pasangan LDR, untuk merasakan "keintiman" meskipun terpisahkan oleh jarak dan waktu. Dalam laporannya, perangkat ini dilengkapi dengan bibir realistis yang terbuat dari silikon dan dilengkapi oleh sensor yang mampu menirukan sentuhan dan temperatur dari penggunanya.

"(Alat) ini berfungsi lewat aplikasi yang menghubungkan dua ponsel," ungkap laporan Sichuan Guancha pada 20 Februari seperti dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (25/2/2023).

Perangkat tersebut telah mengingatkan orang pada alat ciuman jarak jauh serupa "Kissenger", yang juga viral beberapa tahun lalu.

Namun, alat versi China dinilai lebih unik dengan desain yang realistis. Terdapat fungsi "kiss square" pada perangkat buatan China, yang memungkinkan orang "mengunggah" kecupan mereka untuk dinikmati pengguna lain.

Harga sepasang alat ini di platform e-commerce China, Taobao dilaporkan 550 yuan atau sekitar Rp1,2 juta.

Perangkat kissing remote ini diciptakan oleh Jiang Zhongli, seorang mahasiswa asal China di kota Changzhou. Kala itu, Zhongli menjalin hubungan jarak jauh dengan pacarnya. Ia pun berhasil menyelesaikan masalah tersebut dengan kreativits dan ilmu yang didapat selama ia berkuliah. Ia pun dibantu oleh Changzhou Vocational Institute of Mechatronic Technology selama penelitiannya.

"Di universitas saya, saya menjalin hubungan jarak jauh dengan pacar saya sehingga kami hanya berhubungan satu sama lain melalui telepon. Dari situlah inspirasi perangkat ini berasal" ujar Zhongli.

Untuk menggunakan perangkat ciuman virtual ini, pengguna perlu menginstall aplikasi khusus seperti 'dating apps' pada ponsel mereka. Kemudian perangkat tersebut akan dihubungkan melalui port charging ponsel mereka. Bila pengguna tersebut sudah mendapatkan pasangan pada 'dating apps', barulah ia dapat melakukan video call dan mengirimkan ciuman virtual ke satu sama lain.