
Pantau - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMGK) memprediksi kemarau dan kekeringan penyebab kebakaran akan terjadi pada Juli hingga Oktober 2023 mendatang. Menurut Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, kekeringan tahun ini kurang lebih sama dengan tahun 2019 lalu.
Kekeringan yang terjadi saat 2023 dan 2019, ternyata bukan hanya karena fenomena El Nino saja, namun juga disebabkan oleh IOD+ atau fenomena peningkatan suhu permukaan laut di kawasan Samudera Hindia.
Selain kerusakan hutan dan lahan, cuaca panas ekstrem juga dapat meningkatkan risiko berkembangnya beberapa penyakit. Penyakit ini dapat timbul karena kurangnya pasokan air bersih dan tercemarnya air dengan bakteri e-coli.
Melansir laman Kementerian Kesehatan, bakteri tersebut lebih banyak berkembang di pasokan air yang sedikit saat musim kemarau.
Kondisi kelembapan udara saat musim kemarau juga berisiko menimbulkan beberapa penyakit, antara lain:
- Diare
- Muntaber
- Influenza
- Batuk atau Pilek
- Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA)
- Penyakit mata
Agar terhindar dari penyakit tersebut selama musim kemarau disarankan untuk ;
1. Minum air putih dan tidur yang cukup
Udara yang panas akan membuat tubuh cepat kehilangan cairan, sehingga berisiko mengalami dehidrasi. Memperbanyak minum air putih dapat menjadi salah satu pencegahan penyakit di musim kemarau. Selain itu, istirahat yang cukup dengan tidur selama delapan jam sehari juga dapat membuat tubuh lebih segar untuk beraktivitas di cuaca panas.
2. Mengonsumsi makanan bergizi
Buah-buahan semangka yang mengandung likopen, antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat paparan sinar matahari. Selain itu, kentang juga dapat dikonsumsi saat musim kemarau karena mengandung kalium, vitamin C, dan serat. Kamu bisa mengolah kentang menjadi sup atau salad untuk menambah nutrisi di dalamnya.
3. Menjaga kebersihan diri
Paparan debu yang meningkat di musim kemarau dapat menempel di pakaian atau tubuh, sehingga diperlukan membersihkan diri setelah beraktivitas di luar ruangan. Tak hanya debu, bakteri dan kuman juga dapat menempel di pakaian dan tubuh setelah seharian di luar ruangan.
4. Hindari terpapar sinar matahari langsung
Paparan sinar matahari saat musim kemarau akan membuat tubuh cepat kehilangan cairan, sehingga untuk meminimalisirkan risiko itu, hindari tempat yang terpapar sinar matahari terik.
5. Membawa perlengkapan kesehatan ketika bepergian
Bagi penderita asma, dianjurkan untuk selalu membawa inhaler dan menggunakan masker saat berada di luar ruangan. Bila perlu, bawalah kipas angin elektrik untuk mengurangi hawa panas dan kelembapan udara yang ada di sekitar.
.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari