Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Cegah Penyakit Pascabanjir, Sudin Kesehatan Jakarta Timur Gencarkan Deteksi dan Desinfeksi Selama Musim Hujan

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Cegah Penyakit Pascabanjir, Sudin Kesehatan Jakarta Timur Gencarkan Deteksi dan Desinfeksi Selama Musim Hujan
Foto: (Sumber: Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Timur Herwin Meifendy usai mengecek sampel takjil yang sudah diambil di kawasan Pasar Perumnas Klender, Jakarta Timur, Kamis (13/3/2025). ANTARA/Siti Nurhaliza..)

Pantau - Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur menggencarkan deteksi dini dan intervensi lingkungan untuk mencegah penyebaran penyakit akibat banjir selama musim hujan.

Surveilans Aktif dan Sistem Kewaspadaan Dini Diterapkan

Kepala Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Herwin Meifendy, menyampaikan bahwa surveilans aktif terus dilakukan guna menemukan kasus secara cepat sebelum meluas.

Sistem kewaspadaan dini terhadap kejadian luar biasa penyakit telah diaktifkan untuk memantau potensi penularan dari genangan air dan lingkungan yang tidak higienis.

"Langkah ini menjadi bagian penting dalam sistem pencegahan penyakit agar tidak berkembang menjadi wabah," ungkapnya.

Desinfeksi dan Edukasi Diterapkan di Wilayah Terdampak

Sudinkes bekerja sama dengan Sudin Lingkungan Hidup, PPSU, dan kelurahan untuk melakukan desinfeksi di lokasi terdampak banjir, termasuk tempat umum dan rumah warga.

Tujuan desinfeksi adalah memutus rantai penularan penyakit yang dapat menyebar melalui air dan permukaan yang terkontaminasi.

Selain itu, edukasi kesehatan digencarkan kepada masyarakat dengan menekankan pentingnya menjaga kebersihan diri, mencuci tangan menggunakan sabun, dan memastikan ketersediaan air bersih.

Promosi kesehatan ini bertujuan mengenalkan berbagai risiko penyakit pascabanjir dan langkah pencegahannya di wilayah rawan.

Herwin berharap upaya ini dapat menekan risiko penularan penyakit seperti demam berdarah dengue (DBD), leptospirosis, diare, dan penyakit kulit.

Kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan petugas kebersihan menjadi prioritas perlindungan karena memiliki risiko lebih tinggi terhadap infeksi dari air dan lumpur banjir.

Penulis :
Aditya Yohan