
Pantau - Ternyata minum kopi bisa menjadi kunci untuk mengurangi risiko disfungsi ereksi, ejakulasi dini, hingga meningkatkan libido.
Selain itu kopi dapat membantu meredakan kecemasan dan stres, menjadikan momen intim kamu dan pasangan lebih santai dan menyenangkan.
Melansir dari Very Well Health, kamu tidak perlu minum kopi dalam jumlah berlebihan sebelum bercinta untuk menikmati manfaatnya. Cukup satu atau dua cangkir, 45 menit sebelum aktivitas seksual, sudah cukup untuk membantu mengatasi disfungsi ereksi, meningkatkan kadar testosteron, dan memberikan energi yang kamu butuhkan untuk pengalaman seksual yang memuaskan.
Penelitian menunjukkan bahwa kopi dapat sementara meningkatkan kadar testosteron, yang dapat bermanfaat sebelum berhubungan seks. Selain itu, minum kopi juga dapat menyebabkan relaksasi otot polos di dalam penis dan meningkatkan aliran darah melalui arteri penis, sehingga meningkatkan suplai darah ke penis.
Kopi dapat membantu meningkatkan kadar testosteron pada pria. Satu penelitian menemukan bahwa pria yang mengonsumsi kafein lima kali sehari memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengonsumsinya.
Peneliti menyimpulkan bahwa kafein dapat bertindak sebagai penghambat aromatase (menghalangi estrogen), yang dapat meningkatkan produksi testosteron. Penelitian lain juga menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan hasil latihan dan pelatihan karena kemampuannya yang sedang untuk meningkatkan kadar testosteron.
Konsumsi kafein dalam jumlah sedang mungkin dapat membantu mengatasi disfungsi ereksi. Penelitian menunjukkan bahwa pria yang mengonsumsi antara 85 hingga 170 miligram kafein memiliki risiko 42 persen lebih rendah mengalami disfungsi ereksi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kafein.
Gejala Sensitivitas Kafein Meningkat Seiring Bertambahnya Usia?
Ya, sensitivitas terhadap kafein meningkat seiring bertambahnya usia. Orang muda dapat memetabolisme kafein lebih cepat daripada orang dewasa yang lebih tua. Satu penelitian menemukan bahwa orang tua memerlukan waktu 33% lebih lama untuk memetabolisme kafein dibandingkan dengan orang muda.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari