Pantau - Bau apek biasanya muncul karena pertumbuhan jamur. Ketika jamur mulai tumbuh dalam area-area yang lembap, jamur akan menghasilkan gas yang berbau tidak sedap dan dapat meresap pada barang-barang seperti karpet, gorden, dan perabot rumah lainnya.
Beberapa sumber kelembapan berlebih yang dapat menyebabkan pertumbuhan jamur di antaranya:
- Kebocoran air di belakang dinding
- Fondasi retak yang memungkinkan masuknya air
- Atap bocor
- Ventilasi yang buruk
- Kain yang basah atau lembap
- dan lainnya.
Selain menimbulkan bau apek yang tidak menyenangkan, pertumbuhan jamur pada ruangan yang lembab ternyata juga bisa menimbulkan masalah kesehatan. Dilansir dari The Spruce, paparan terhadap jamur di dalam rumah dapat menyebabkan masalah kesehatan bagi beberapa orang sensitif, seperti hidung tersumbat, batuk, mata merah atau gatal, kulit gatal, napas pendek, dan demam.
Maka dari itu, untuk mencegah masalah tersebut terjadi, sebaiknya kita hilangkan jamurnya terlebih dahulu. Dengan begitu, bau apek hilang dan penghuni rumah sehat serta nyaman. Berikut adalah cara menghilangkan bau apek dalam ruangan yang lembap.
1.Bersihkan sumber bau
langkah pertama adalah membersihkan dan menghilangkan sumber penyebab baunya. Bersihkan permukaan ruangan secara menyeluruh, termasuk dinding, lantai, dan langit-langit. Bersihkan juga karpet dan furnitur di dalamnya, ya. Fokuskan pada area yang mungkin lembap, seperti sudut-sudut yang gelap dan lembap.
2.Gunakan Penyerap Bau
Menghilangkan bau apek dalam ruangan dapat dilakukan dengan menggunakan penyerap bau. Terdapat produk penyerap bau di pasaran yang mengandung karbon aktif. Penyerap bau ini dapat digantung di ruangan yang kurang sirkulasi udaranya. Penyerap bau ini juga harus diganti secara berkala.
3.Pasang dehumidifier
Jika ruangan masih saja lembap, perlu mempertimbangkan untuk memasang dehumidifier. Dehumidifier adalah alat elektronik yang berfungsi untuk mengurangi kelembapan udara di dalam ruangan. Dehumidifier bekerja menarik uap air dari udara, mengkondensasikannya menjadi cairan, dan kemudian mengumpulkannya dalam wadah atau mengalirkannya langsung ke saluran pembuangan.
- Penulis :
- Annisa Indri Lestari
