Bagus Dibaca sebelum Ganti Tahun, Ini Daftar Buku Life Affirming Singkat

Pantau - Akhir tahun memang sering bikin suasana hati jadi sendu. Terlebih kalau lebih banyak hal yang tak kamu inginkan atau duga terjadi. 

Sebagai penyemangat, coba jelajahi buku bergenre life-affirming. Itu merujuk pada buku-buku yang berisi cerita-cerita soal menemukan diri sendiri serta menyadari makna kehidupan lewat kata-kata bijak dan indah tanpa kesan menggurui. Intinya genre life-affirming dipakai untuk mengelompokkan buku-buku yang bikin kita melihat kehidupan dengan sudut pandang yang lebih positif. 

Nah, berikut ini daftar buku life-affirming yang tebalnya tak lebih dari 200 halaman yang bagus dibaca sebelum tahun berganti!

Small Things Like These

Ditulis dari sudut pandang seorang ayah bernama Bill yang hidup di tengah krisis ekonomi yang menghantam Irlandia pada 1980-an. Ia dan keluarganya beruntung bisa selamat dari ancaman PHK massal yang melanda banyak kerabat dan tetangga mereka.

Namun, semua terancam ketika Bill menemukan sebuah sebuah fenomena pahit tanpa sengaja. Buku ini tipis, tetapi amat powerful. Ceritanya tak bertele-tele, tetapi seru dan kaya pesan moral. 

Territory of Light 

Territory of Light adalah novel life-affirming yang mengikuti kehidupan ibu tunggal dan putri balitanya di Tokyo. Lebih tepatnya perjalanan hidup mereka selama setahun setelah sang suami dan ayah pergi mencampakkan keduanya. Realistis, ada momen suka dan duka yang dirasakan kedua manusia ini.

Tsushima memotret sosok ibu sebagai sosok yang berdaya dan tak serta merta marah pada keadaan. Ini yang bikin bukunya cukup uplifting tanpa menanggalkan unsur kesedihan dan kesulitan. 

Days at Morisaki Bookshop

Novel Days at Morisaki Bookshop bisa dikategorikan bacaan yang ringan dan mudah, tetapi kaya akan kebijaksanaan. Ia berkutat pada Takako, perempuan 20-an tahun yang kehilangan pekerjaan dan kekasihnya pada satu waktu.

Beruntung, ia punya paman dan ibu yang bersedia mendukung dan membantunya lepas dari pusaran depresi. Mereka meminta Takako bekerja sementara di toko buku warisan keluarga dan tanpa ia sadari, di situlah ia mulai menemukan jawaban dan obat dari rasa sakit hatinya.