
Pantau - Orissa Anggita Rinjani M.Psi, Psikolog pendidikan lulusan Universitas Indonesia dalam konferensi pers di Jakarta pada bulan Januari lalu mengatakan bahwa anak yang tidak mendapatkan waktu berkualitas bersama orang tua akan sulit mencapai perkembangan sesuai usianya. Selain itu, anak juga akan kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain. Ia akan sulit berinteraksi dan sulit mengutarakan keinginan.Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa dampak negatif dari anak yang jarang mendapatkan waktu berkualitas bersama orang tua adalah kesejahteraan akan rasa aman dan berpengaruh pada kondisi psikologis.
Karena secara piramida kebutuhan, ketika anak sudah mendapatkan kebutuhan dasar yang terpenuhi, anak juga perlu memiliki rasa aman dan rasa dicintai agar aktualisasi dan kepercayaan diri bisa berkembang. Namun, apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan berpengaruh pada perkembangan lainnya baik kognitif maupun psikologis.Oleh karena itu, selain memikirkan apa yang harus dicapai di usianya, orang tua perlu memberikan anak-anak kelekatan dan koneksi terlebih dulu. Karena jika dua hal tersebut tidak dibangun sejak dini, maka tugas perkembangannya akan semakin sulit. Hal ini bisa mempengaruhi perkembangan sosial, kognitif, kesehatan mental dan pencapaian akademisnya.Lebih lanjut beliau menyarankan meskipun orang tua memiliki sedikit waktu di rumah karena keharusan bekerja, setidaknya luangkan waktu bersama anak paling sedikit 15 menit dan buatlah waktu yang sempit tersebut untuk fokus pada anak dengan mengobrol dan menatap mata anak. Ini bisa menjadi waktu yang optimal untuk membangun koneksi anak dan orang tua.Dengan mengajak anak mengobrol, frekuensi sentuhannya akan lebih banyak dibandingkan bermain, juga secara otomatis akan lebih memberikan muatan emosional karena orang tua bisa menyentuh anak dengan cara memeluk atau sambil mengelus kepala.Hal inilah yang akan membantu proses perkembangan anak walaupun singkat tapi berharga. Penting untuk tidak banyak memberi instruksi dan koreksi saat bersama anak, agar waktu yang dihabiskan lebih bermakna.
- Penulis :
- Latisha Asharani
- Editor :
- Latisha Asharani