HOME  ⁄  Lifestyle

Mengapa Orang Lebih Tertarik Membaca Berita Buruk?

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Mengapa Orang Lebih Tertarik Membaca Berita Buruk?
Foto: Ilustrasi membaca berita. (pexels.com/@arteeem/)

Pantau - Saat melihat sebuah judul berita buruk, kebanyakan orang akan langsung tertarik untuk membaca keseluruhan beritanya. Mengapa demikian?

Alasannya adalah karena otak kita memiliki kecenderungan terhadap hal-hal negatif dibandingkan hal positif, ini disebut sebagai negativity bias. Diketahui bahwa negativity bias sudah ada sejak jaman nenek moyang kita, otak kita akan lebih cepat merespons hal-hal buruk yang berbahaya sehingga secara insting, otak kita lebih memperhatikan berita buruk, seperti dikutip dari umy.ac.id.

Orang seringkali tertarik dan cenderung membaca berita buruk karena ada beberapa faktor yang memengaruhinya. Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjelaskan mengapa orang lebih tertarik membaca berita buruk:

  • Sensasi dan Emosi

Berita buruk sering kali mengandung elemen sensasional dan emosional yang dapat menarik perhatian pembaca. Kisah-kisah tragis, konflik, atau kontroversi sering kali memicu perasaan penasaran atau perhatian kita.

  • Persepsi Keamanan

Berita buruk sering kali terkait dengan kejadian yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari atau keamanan kita secara langsung. Manusia secara alami memiliki kebutuhan untuk merasa aman, dan membaca berita buruk dapat memberikan informasi tentang ancaman atau risiko yang mungkin ada di sekitar kita.

  • Konfirmasi Bias Negatif

Manusia cenderung memiliki kecenderungan untuk mencari konfirmasi atas pandangan atau keyakinan negatif yang mereka miliki. Membaca berita buruk yang sesuai dengan pandangan negatif mereka dapat memberikan rasa pembenaran atau validasi terhadap keyakinan mereka.

Berita buruk atau berita negatif juga dapat memengaruhi otak kita. Berikut diantaranya:

  • Memengaruhi suasana hati

Berita negatif dapat mempengaruhi suasana hati dan emosi kita. Ketika kita terus-menerus terpapar berita negatif, kita cenderung merasa lebih cemas, sedih, atau marah. Hal ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional kita.

  • Memengaruhi persepsi kita

Berita negatif juga dapat mempengaruhi persepsi kita terhadap dunia. Kita mungkin menjadi lebih skeptis, tidak percaya pada orang lain, atau memiliki pandangan yang lebih pesimis tentang kehidupan. Berita negatif juga dapat memengaruhi sikap dan perilaku kita. Misalnya, berita tentang kejahatan atau kekerasan dapat membuat kita merasa tidak aman dan waspada, atau berita tentang bencana alam dapat membuat kita lebih peduli terhadap lingkungan.

Namun, penting untuk diingat bahwa kita juga memiliki kemampuan untuk mengelola pengaruh berita negatif ini. Kita dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi paparan kita terhadap berita negatif, seperti memilih sumber berita yang dapat dipercaya, membatasi waktu yang dihabiskan untuk membaca berita, atau mengimbangi berita negatif dengan berita positif. Selain itu, kita juga dapat mengembangkan pola pikir yang lebih positif dan optimis, serta mengambil tindakan yang positif dalam kehidupan sehari-hari.

Penulis :
Latisha Asharani

Terpopuler