
Pantau - Perselingkuhan merupakan isu serius yang bisa mengancam keutuhan suatu pernikahan. Berbagai faktor, seperti ketidakjujuran tentang pendapatan, tekanan ekonomi, komunikasi yang buruk, dan kurangnya nafkah batin, dapat memicu terjadinya perselingkuhan.
Psikolog Klinis Yustinus Joko Dwi Nugroho, M.Psi., dari RS Dr Oen Solo Baru, menjelaskan bahwa perselingkuhan dapat dikategorikan dalam tiga jenis utama.
Perselingkuhan Emosional
Perselingkuhan emosional terjadi ketika salah satu pasangan menjalin hubungan yang kuat secara emosional dengan orang lain di luar pernikahan. Hubungan ini seringkali lebih intim dan berisi lebih banyak gairah dibandingkan hubungan yang sah."Pasangan yang terlibat tidak lagi sepenuhnya berkomitmen pada pernikahan mereka karena mereka menjalin keintiman emosional yang mendalam dengan orang lain," jelas Joko.
Baca Juga:
8 Cara Sederhana Menumbuhkan Motivasi Anak agar Lebih Percaya Diri
Perselingkuhan Fisik
Perselingkuhan fisik mencakup hubungan seksual dengan orang ketiga. Jenis perselingkuhan ini sering kali terjadi ketika salah satu pasangan merasa tidak mendapatkan nafkah batin yang cukup dalam pernikahannya. Dalam perselingkuhan fisik, hubungan yang dilakukan sudah melibatkan aktivitas seksual.
Perselingkuhan Online
Di era digital saat ini, perselingkuhan online semakin menjadi hal yang umum. Kemudahan akses media sosial memungkinkan hubungan yang tidak sehat melalui berbagai platform."Perselingkuhan ini bisa terjadi lewat chatting mesra di WhatsApp, berbagi konten intim, atau mengirim gambar serta stiker yang menjurus ke arah hubungan yang tidak pantas," ungkap Joko.
Memahami jenis-jenis perselingkuhan ini dapat membantu pasangan untuk lebih waspada dan menjaga keutuhan hubungan mereka.
- Penulis :
- Ahmad Ryansyah
- Editor :
- Ahmad Ryansyah