
Pantau - Setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam menangani perasaan cemas, khawatir, maupun stres. Perasaan yang mengganggu, seperti stres, dapat memberikan efek buruk yang berdampak pada aktivitas sehari-hari. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa banyak orang mencari berbagai cara dan metode untuk menghilangkan stres. Respon setiap orang terhadap stres pun berbeda-beda.
Ada yang menunjukkan stresnya melalui reaksi emosional, seperti merenung, menangis, atau bahkan marah. Ada juga yang menunjukkan dampak fisik, seperti sakit kepala, mual, muntah, pegal-pegal, nyeri tubuh, kulit gatal, dan kesemutan. Kondisi ini disebut psikosomatis.
Dikutip dari Journal of Psychological Perspective, Selasa (15/10/2024), secara bahasa, kata psikosomatis berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche, yang berarti "jiwa," dan soma, yang berarti "badan." Istilah psikosomatis merujuk pada kondisi di mana pikiran yang terganggu dapat menyebabkan tubuh menjadi sakit.
Psikosomatis merupakan gangguan fisiologis atau gangguan pada fisik yang disebabkan oleh tekanan emosional dan psikologis. Hal ini juga bisa terjadi akibat reaksi psikologis berlebihan terhadap gejala emosi.
Singkatnya, psikosomatis adalah gangguan atau penyakit fisik yang diakibatkan oleh perasaan cemas atau stres. Menurut Stephen P. Robbins dalam bukunya Organizational Behavior, kondisi stres seseorang berkaitan dengan kondisi fisiknya. Gejala-gejala stres sering kali muncul dalam bentuk keluhan atau gangguan fisik yang dikenal sebagai gejala fisiologis.
Baca juga: Menjaga Kesehatan Mental: Strategi Ampuh di Dunia Digital
Penyebab utama dari psikosomatis adalah stress. Adapun stress yang dialami oleh beberapa orang berasal dari dalam dan luar diri, yaitu:
- Stressor fisik biologis
Stres ini disebabkan oleh penyakit yang susah disembuhkan seperti cacat fisik atau ketidaksempurnaan pada salah satu anggota tubuh yang membuat seseorang merasa tidak sesuai dengan pandangan ideal dirinya.
- Stressor psikologis
Stres psikologis merupakan respon stres yang ditandai dengan negative thinking atau berburuk sangka, frustasi (kekecewaan karena kegagalan dalam memperoleh sesuatu), iri hati, memusuhi seseorang, perasaan cemburu, konflik pribadi dan keinginan diluar kemampuan.
- Stressor sosial
Stres ini disebabkan karena faktor sosial. Stres sosial memiliki 3 aspek yang mempengaruhi yaitu:
Kehidupan keluarga: keadaan keluarga yang tidak harmonis (broken home) kerap menjadi penyebab utama gangguan mental seseorang
Faktor pekerjaan: Pekerjaan yang memberatkan serta tidak sesuai dengan keinginan juga menambah potensi stres.
Lingkungan: Lingkungan yang memiliki tingkat kejahatan tinggi, gaya hidup yang tidak stabil, serta kondisi politik dan ekonomi yang buruk juga dapat menambah stres.
Baca juga: Tanda Kelelahan dan Stres Berkepanjangan di Tempat Kerja
Untuk menanggulangi dampak dari psikosomatis, diperlukan kemampuan untuk bertahan serta beradaptasi dengan situasi yang sulit dan menekan, hal ini bisa dinamakan dengan Self resilience. Hal yang bisa dilakukan agar memperkuat self resilience guna menangani psikosomatis antara lain:
1. Mengatur emosi
Dengan berusaha untuk mengelola emosi agar tetap tenang saat menghadapi kondisi yang menekan.
2. Mengendalikan keinginan
Adalah kemampuan seseorang dalam mengendalikan keinginan, dorongan, kesukaan dan tekanan yang terjadi.
3. Bersikap optimis
Ditunjukkan dengan percaya bahwa sesuatu akan berubah menjadi lebih baik kedepannya.
4. Kemampuan menganalisis masalah
Seseorang bisa mengidentifikasi secara akurat terhadap masalah yang dihadapi, sehingga memungkinkan ketepatan pada penyelesaian masalah.
5. Empati
Melalui empati seseorang bisa memahami serta membaca tanda atau gejala dari gangguan psikis, perasaan dan emosi, baik pada diri sendiri maupun orang lain.
6. Efikasi diri
Sikap ini adalah sebuah sikap menonjolkan suatu kepercayaan atau keyakinan dalam diri bahwa kita mampu untuk menyelesaikan masalah dan menggunakan kemampuan diri untuk sukses dimasa depan.
Baca juga: Psikolog Sebut Menjaga Tubuh Tetap Aktif dapat Cegah Keinginan Bunuh Diri
7. Pencapaian
Dilakukan dengan mengambil seluruh sisi positif atas segala kejadian dalam kehidupan, setelah dilanda kesengsaraan, kesulian dan ketidakadilan.
Dengan meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang psikosomatis, kita dapat membantu mereka yang mengalaminya untuk mendapatkan dukungan dan pengobatan yang tepat, serta mengurangi pandangn buruk pada kondisi semacam ini.
(Laporan: Mai Hendar Santoso)
- Penulis :
- Nur Nasya Dalila
- Editor :
- Nur Nasya Dalila