Pantau - Dalam serial anime Attack on Titan karya Hajime Isayama, Karl Fritz adalah salah satu tokoh kunci yang membentuk dunia dan konflik yang terjadi di dalamnya. Sebagai Raja ke-145 dari bangsa Eldia, Karl Fritz memiliki peran penting dalam menciptakan Pulau Paradis, tembok-tembok raksasa, dan kebijakan isolasi bangsa Eldia dari dunia luar. Artikel ini akan membahas lebih dalam tentang siapa Karl Fritz, keputusan kontroversialnya, dan dampaknya terhadap dunia Attack on Titan.
Siapa Karl Fritz?
Karl Fritz adalah raja terakhir dari bangsa Eldia yang memerintah sebelum memindahkan rakyatnya ke Pulau Paradis. Ia berasal dari keluarga Fritz, yang merupakan garis keturunan penguasa Titan Founding. Sebagai pengendali Titan Founding, Karl Fritz memiliki kekuatan luar biasa untuk mengendalikan ingatan manusia dan memanipulasi tubuh Titan. Namun, ia dikenal sebagai sosok yang membawa perubahan besar dalam sejarah bangsa Eldia dengan keputusan yang sangat berbeda dari raja-raja sebelumnya.
Motivasi dan Keputusan Karl Fritz
Karl Fritz merasa sangat bersalah atas sejarah kekerasan dan penindasan yang dilakukan oleh bangsa Eldia terhadap Marley dan dunia luar. Sebagai bentuk penyesalan, ia memutuskan untuk menghentikan peperangan dan membawa rakyat Eldia ke Pulau Paradis. Di sana, ia membangun tiga tembok besar, yaitu Maria, Rose, dan Sheena, menggunakan raksasa kolosal.
Baca juga: Alternatif Ending Attack on Titan yang Diusulkan Fans
Dengan kekuatan Titan Founding, Karl Fritz menghapus ingatan mayoritas rakyat Eldia tentang dunia luar. Mereka dibuat percaya bahwa di luar tembok hanya ada Titans, sehingga mereka hidup dalam isolasi tanpa pengetahuan tentang sejarah sebenarnya. Fritz juga membuat sumpah perdamaian, sebuah janji yang diwariskan kepada setiap penerus Titan Founding, yang mencegah mereka menggunakan kekuatan Titan Founding untuk menyerang bangsa lain.
Tembok dan Kebijakan Isolasi
Keputusan Karl Fritz menciptakan tembok di Pulau Paradis memiliki tujuan untuk melindungi rakyatnya dari ancaman dunia luar, termasuk Marley yang haus kekuasaan. Namun, kebijakan isolasi ini juga memicu perpecahan di dalam tembok. Rakyat Eldia menjadi terkurung dalam ketidaktahuan, dan banyak yang tidak memahami alasan di balik kebijakan ini.
Tembok yang dibuat Karl Fritz tidak hanya fisik tetapi juga psikologis. Dengan menghapus ingatan rakyatnya, ia menciptakan generasi yang tidak menyadari keburukan masa lalu bangsa mereka. Namun, keputusan ini juga menciptakan konflik internal, terutama ketika kebenaran tentang sejarah Eldia mulai terungkap oleh tokoh seperti Eren Yeager dan kelompok Survey Corps.
Baca juga: Mengungkap Fakta Ackerman di Attack on Titan, Klan Terkuat Tanpa Transformasi Titan
Dampak Keputusan Karl Fritz
Keputusan Karl Fritz membawa dampak besar bagi dunia Attack on Titan. Di satu sisi, ia berhasil menghentikan siklus kekerasan sementara bagi rakyat Eldia di Paradis. Namun, di sisi lain, ia juga meninggalkan mereka dalam posisi rentan terhadap serangan Marley, yang terus mencari cara untuk merebut Titan Founding.
Konflik yang terjadi dalam cerita, termasuk perang melawan Marley dan pemberontakan Eren Yeager, merupakan konsekuensi langsung dari kebijakan Karl Fritz. Sumpah perdamaian yang ia buat juga menjadi penghalang besar bagi penerusnya, seperti Frieda Reiss, untuk menggunakan kekuatan Titan Founding secara efektif.
Karl Fritz adalah tokoh yang penuh kontroversi dalam Attack on Titan. Motivasi mulianya untuk menciptakan perdamaian justru memicu konflik besar di masa depan. Keputusannya untuk memindahkan bangsa Eldia ke Pulau Paradis, menciptakan tembok, dan menghapus ingatan rakyatnya, menjadi dasar dari cerita yang penuh intrik dan drama.
Dampaknya terus terasa sepanjang serial, menjadikannya salah satu tokoh paling penting dalam membentuk dunia Attack on Titan. Dengan memahami peran Karl Fritz, kita bisa lebih menghargai kedalaman cerita dan konflik yang dihadirkan dalam serial ini.
Baca juga: Fakta Menarik Tentang Jean Kirstein, Karakter Favorit Hajime Isayama dari Attack on Titan
- Penulis :
- Latisha Asharani
