Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Fakta Menarik Tentang Jean Kirstein, Karakter Favorit Hajime Isayama dari Attack on Titan

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Fakta Menarik Tentang Jean Kirstein, Karakter Favorit Hajime Isayama dari Attack on Titan
Foto: Jean Kirstein (attackontitan.fandom.com)

Pantau - Attack on Titan dikenal dengan karakter-karakter yang kuat dan kompleks, masing-masing memberikan kontribusi unik pada alur cerita. Namun, siapa sangka bahwa di balik deretan tokoh populer seperti Eren, Mikasa, atau Levi, pencipta serial ini, Hajime Isayama, justru memiliki favorit yang tidak terduga?

Jean Kirstein, Representasi Kemanusiaan

Hajime Isayama pernah menyatakan di AnimeNYC 2022 bahwa Jean Kirstein adalah karakter favoritnya. Ia menggambarkan Jean sebagai sosok yang mewakili sisi manusiawi, dengan kelebihan dan kekurangannya yang realistis. Dalam wawancara untuk Gekkan Shingeki no Kyojin volume keempat, Isayama menjelaskan bahwa Jean dan Armin diciptakan untuk merefleksikan manusia pada umumnya—tidak sepenuhnya baik, tetapi juga tidak jahat.

"Mereka berbohong, terkadang licik, tetapi tetap memiliki sisi yang bisa dimengerti dan dirasakan pembaca," ujar Isayama. Menurutnya, perkembangan Armin yang semakin ideal membuat Jean menjadi satu-satunya representasi manusia sejati di tengah alur cerita yang penuh mitologi dan legenda.

Baca juga: Kenapa Eren Membenci Mikasa di Attack on Titan?

Transformasi Jean yang Menginspirasi

Jean awalnya digambarkan sebagai sosok egois, kasar, dan penuh ambisi pribadi, bahkan sempat terobsesi dengan Mikasa. Namun, kematian sahabatnya, Marco, menjadi titik balik besar dalam hidupnya. Kehilangan ini memaksa Jean menghadapi kenyataan pahit dan mulai merombak prioritas hidupnya. Ia yang sebelumnya ingin hidup nyaman di Polisi Militer, akhirnya memutuskan bergabung dengan Pasukan Pengintai demi menghormati pengorbanan Marco.

Meski bukan pemikir strategis seperti Armin atau petarung ulung seperti Levi, Jean berkembang menjadi pemimpin yang tangguh. Ia memadukan kecerdasan, empati, dan keberanian untuk menjadi penopang penting dalam perjuangan Pasukan Pengintai. Jean juga menunjukkan sisi kemanusiaan yang mendalam, seperti menolak menyerang warga sipil selama invasi Marley, dan memberikan pengampunan kepada Reiner yang penuh penyesalan atas tindakan masa lalunya.

Peran Jean dalam Alur Cerita

Jean sering menjadi jembatan antara pembaca atau penonton dengan dunia Attack on Titan. Karakternya yang manusiawi membuatnya mudah dihubungkan dengan realitas kehidupan. Saat Eren semakin terpisah dari misi awal Pasukan Pengintai, Jean tetap menjadi sosok yang rasional dan penuh empati. Di sisi lain, kenangan terhadap Marco yang semakin memudar, tetapi tidak kehilangan makna emosional, mencerminkan bagaimana manusia berjuang melawan lupa dalam menghadapi trauma.

Baca juga: Sosok Ymir Fritz dan Kisah Awal Kekuatan Titan dalam Attack on Titan

Mengapa Isayama Memilih Jean?

Isayama pernah mengungkapkan bahwa ia sering merasa Jean cocok menjadi tokoh utama karena sifatnya yang sangat manusiawi. Dalam penggambaran Jean, Isayama bisa lebih mudah mengeksplorasi emosi dan reaksi manusia secara alami, dibandingkan dengan tokoh seperti Eren yang memiliki pandangan hidup ekstrem.

Jean adalah contoh bagaimana seseorang bisa berkembang melalui cobaan hidup, menghadapi rasa sakit, dan mengubahnya menjadi kekuatan untuk maju. Perjalanannya dari seorang pemuda yang dangkal menjadi pejuang tangguh adalah cerminan dari tema besar Attack on Titan: bagaimana manusia biasa bisa menjadi luar biasa dengan keteguhan hati.

Tidak heran, Jean Kirstein menjadi salah satu karakter paling relevan dalam serial ini sekaligus favorit Isayama. Ia tidak hanya mewakili perjuangan, tetapi juga memberikan napas kemanusiaan dalam kisah epik yang penuh tragedi dan aksi.

Baca juga: 10 Perbedaan Attack on Titan Versi Anime dan Manga

Penulis :
Latisha Asharani