billboard mobile
HOME  ⁄  Lifestyle

Alternatif Ending Attack on Titan yang Diusulkan Fans

Oleh Latisha Asharani
SHARE   :

Alternatif Ending Attack on Titan yang Diusulkan Fans
Foto: Anime Attack on TItan (attackontitan.fandom.com)

Pantau - Ending Attack on Titan karya Hajime Isayama telah lama menjadi sasaran kritik pedas dari penggemar. Banyak yang merasa akhir cerita tersebut tidak memuaskan. Bahkan, Isayama secara terbuka meminta maaf kepada penggemar atas kekecewaan tersebut. Akibatnya, banyak penggemar menciptakan versi akhir cerita alternatif, sambil berharap adaptasi anime memberikan versi baru yang lebih memuaskan.

Meskipun Isayama tidak sepenuhnya menulis ulang akhir cerita untuk versi anime, ia membuat beberapa penyesuaian penting. Beberapa bagian diperjelas, sementara elemen yang kontroversial dihilangkan. Namun, banyak penggemar tetap bertanya-tanya, mungkinkah ada cara lain untuk mengakhiri kisah epik ini?

Versi Alternatif Ending Attack on Titan

Pada akhir cerita aslinya, hanya 20% umat manusia yang bertahan. Eren tewas di tangan Mikasa, dan melalui percakapan terakhirnya dengan Armin, ia menjelaskan rencana besarnya. Namun, banyak yang merasa kematiannya adalah jalan keluar yang terlalu mudah, mengingat jutaan nyawa telah hilang akibat tindakannya. Penyesalan terbesarnya adalah meninggalkan orang-orang yang ia cintai, terutama Mikasa.

Baca juga: Mengungkap Fakta Ackerman di Attack on Titan, Klan Terkuat Tanpa Transformasi Titan

Dalam versi alternatif yang diusulkan penggemar, Eren tidak mati. Ia berhasil menyelesaikan Rumbling dengan mengubah bangsa Eldian menjadi Titan Kolosal untuk menyelamatkan mereka. Aliansi Survey Corps gagal menghentikan rencana Eren. Meski para karakter utama tetap hidup, hubungan mereka rusak. Mereka meninggalkan Eren sepenuhnya.

Mikasa, dalam versi ini, melanjutkan hidupnya bersama Jean. Sementara itu, mereka yang selamat mulai mengalami diskriminasi di antara sesama. Satu-satunya orang yang mendekati Eren adalah Historia, yang tetap berbicara dengannya. Ending ini membuka peluang untuk sekuel yang berfokus pada perjuangan Survey Corps melawan diskriminasi.

Mengatasi Kritik terhadap Ending Asli

Salah satu aspek yang paling banyak dikritik dari akhir cerita asli adalah upaya Isayama menampilkan Eren sebagai pahlawan. Dalam versi alternatif ini, Eren tetap hidup, namun ia tidak lagi menjadi figur heroik. Sebagai gantinya, ia kembali ke Pulau Paradis dan menjadi sosok yang dipuja masyarakat, meski telah kehilangan semua orang yang berarti baginya.

Baca juga: Fakta Menarik Tentang Jean Kirstein, Karakter Favorit Hajime Isayama dari Attack on Titan

Eren akhirnya menyadari bahwa kebebasan yang ia cari dengan begitu gigih harus dibayar mahal, yaitu kehilangan hubungan dekat dengan teman-temannya. Popularitasnya di Pulau Paradis menjadikannya figur tak terjangkau, sementara Survey Corps terus menjalankan misi mereka melawan diskriminasi.

Peluang Sekuel dan Refleksi Eren

Setiap hari, Eren melihat teman-temannya yang kini hidup tanpa dirinya, mengingatkan bahwa ia sebenarnya memiliki pilihan lain. Meski terjebak dalam takdir yang ia yakini, ia sebenarnya bisa mendekati Armin dan yang lain sebelum memutuskan untuk memulai Rumbling.

Dalam potensi sekuel, kisahnya berpusat pada penyesalan Eren atas tindakannya. Selama 13 tahun sisa hidupnya, ia terus dihantui oleh pilihan-pilihan yang pernah ia buat hingga akhirnya menemui ajalnya. Ending ini memberikan pandangan baru tentang pengorbanan, penyesalan, dan makna kebebasan.

Dengan alur ini, penggemar mendapat alternatif ending yang lebih kompleks dan reflektif tanpa menghilangkan esensi tragis yang menjadi ciri khas Attack on Titan.

Baca juga: Kenapa Eren Membenci Mikasa di Attack on Titan?

Baca juga: Sosok Ymir Fritz dan Kisah Awal Kekuatan Titan dalam Attack on Titan

Baca juga: 10 Perbedaan Attack on Titan Versi Anime dan Manga

Penulis :
Latisha Asharani
Editor :
Latisha Asharani