Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Intermittent Fasting, Pola Makan yang Bisa Bantu Detoks dan Kontrol Berat Badan

Oleh Pranayla Mauli Fathiha
SHARE   :

Intermittent Fasting, Pola Makan yang Bisa Bantu Detoks dan Kontrol Berat Badan
Foto: Intermitten Fasting (freepik.com)

Pantau - Intermittent fasting (IF) atau puasa berselang adalah pola makan yang semakin populer di kalangan masyarakat modern. Metode ini tidak hanya dianggap efektif untuk menurunkan berat badan, tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan lainnya.

Baca juga: Sering Disepelekan, Ini Penyebab Lemak Menumpuk di Perut Bawah

Apa Itu Intermittent Fasting?

Intermittent fasting adalah pola makan yang melibatkan siklus antara periode makan dan periode puasa. Berbeda dengan diet tradisional yang fokus pada apa yang kamu makan, IF lebih menekankan pada kapan kamu makan. Selama periode puasa, kamu tidak mengonsumsi kalori, tetapi kamu tetap diperbolehkan untuk minum air, teh, atau kopi tanpa gula.

Ada beberapa metode intermittent fasting yang umum digunakan, antara lain:

  1. Metode 16/8: Anda berpuasa selama 16 jam dan hanya makan dalam jendela waktu 8 jam setiap hari. Misalnya, Anda bisa makan antara pukul 12 siang hingga 8 malam.
  2. Metode 5:2: Dalam metode ini, Anda makan secara normal selama 5 hari dalam seminggu dan membatasi asupan kalori hingga 500-600 kalori pada 2 hari lainnya yang tidak berurutan.
  3. Puasa Bergantian: Metode ini melibatkan puasa setiap hari secara bergantian. Pada hari puasa, Anda tidak mengonsumsi kalori sama sekali atau sangat sedikit.
  4. Eat-Stop-Eat: Ini melibatkan puasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu. Misalnya, jika Anda makan malam pada pukul 7 malam, Anda tidak akan makan lagi hingga pukul 7 malam keesokan harinya.

Manfaat Intermittent Fasting

Intermittent fasting telah diteliti secara luas dan menunjukkan berbagai manfaat kesehatan yang signifikan:

  1. Penurunan Berat Badan: Salah satu alasan utama orang mencoba IF adalah untuk menurunkan berat badan. Dengan membatasi waktu makan, banyak orang secara alami mengurangi asupan kalori mereka tanpa perlu menghitung kalori secara ketat.
  2. Peningkatan Kesehatan Metabolik: IF dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Ini sangat bermanfaat bagi mereka yang berisiko diabetes tipe 2.
  3. Perbaikan Kesehatan Jantung: Penelitian menunjukkan bahwa IF dapat mengurangi faktor risiko penyakit jantung seperti kolesterol jahat (LDL), trigliserida, dan tekanan darah.
  4. Pengurangan Peradangan: Beberapa studi menunjukkan bahwa IF dapat mengurangi tingkat peradangan dalam tubuh, yang terkait dengan banyak penyakit kronis.
  5. Meningkatkan Fungsi Otak: Intermittent fasting dapat meningkatkan produksi protein otak bernama BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), yang berperan penting dalam kesehatan otak dan dapat membantu melindungi dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer.
  6. Memperpanjang Umur: Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa IF dapat memperpanjang umur dan meningkatkan kualitas hidup dengan mengurangi risiko penyakit.
  7. Meningkatkan Autophagy: Selama puasa, tubuh melakukan proses pembersihan seluler yang disebut autophagy, di mana sel-sel tua dan rusak dihancurkan dan dibersihkan dari tubuh. Proses ini penting untuk menjaga kesehatan sel dan mencegah berbagai penyakit.

Tips Memulai Intermittent Fasting

Jika Anda tertarik untuk mencoba intermittent fasting, berikut adalah beberapa tips untuk memulai:

  1. Pilih Metode yang Sesuai: Temukan metode intermittent fasting yang paling cocok dengan gaya hidup Anda. Jika Anda seorang pekerja dengan jadwal padat, metode 16/8 mungkin lebih mudah diterapkan.
  2. Mulai Perlahan: Jika Anda baru pertama kali mencoba puasa, mulailah dengan memperpendek jendela makan sedikit demi sedikit sebelum mencapai durasi puasa penuh.
  3. Perhatikan Asupan Nutrisi: Selama periode makan, pastikan untuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya akan serat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral.
  4. Tetap Terhidrasi: Minum cukup air selama periode puasa sangat penting untuk menjaga hidrasi tubuh dan membantu mengurangi rasa lapar.
  5. Dengarkan Tubuh Anda: Setiap orang bereaksi berbeda terhadap puasa. Jika Anda merasa lemah atau pusing, pertimbangkan untuk menyesuaikan metode atau berkonsultasi dengan profesional kesehatan.
  6. Jaga Aktivitas Fisik: Meskipun energi mungkin terasa rendah saat berpuasa, tetaplah aktif dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki atau yoga untuk menjaga kebugaran tubuh.

Intermittent fasting adalah pola makan yang menarik dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Dengan pendekatan yang tepat dan kesadaran akan kebutuhan tubuh sendiri, IF dapat menjadi alat yang efektif untuk mencapai tujuan kesehatan dan kebugaran Anda.

Dari penurunan berat badan hingga peningkatan fungsi otak, manfaat dari intermittent fasting telah didukung oleh berbagai penelitian ilmiah. Namun, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda; oleh karena itu, berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter sebelum memulai program diet baru.

Dengan memahami cara kerja intermittent fasting dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, kamu dapat memanfaatkan potensi penuh dari pola makan ini untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan!

Penulis :
Pranayla Mauli Fathiha
Editor :
Pranayla Mauli Fathiha