billboard mobile
FLOII Event 2025 - Paralax
ads
Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Ahli Gizi RSCM Tegaskan Diet Buah Saja Berisiko: Kurang Gizi, Metabolisme Melambat

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Ahli Gizi RSCM Tegaskan Diet Buah Saja Berisiko: Kurang Gizi, Metabolisme Melambat
Foto: (Sumber: Arsip Foto - Calon pembeli memilih buah saat berbelanja kebutuhan rumah tangga di salah satu pusat perbelanjaan di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (25/5/2024). ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/aww/am..)

Pantau - Dietisien dari RSUPN Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Luthfianti Diana Mauludiyah SGz, RD, tidak menyarankan pola diet yang hanya mengandalkan konsumsi buah.

"Hanya mengonsumsi buah saja tidak disarankan. Walaupun buah kaya vitamin, mineral, serat, dan air, tubuh tetap membutuhkan protein, lemak, dan karbohidrat kompleks untuk fungsi optimal", jelas Diana.

Risiko Kekurangan Gizi Jika Hanya Konsumsi Buah

Diana menegaskan bahwa tubuh membutuhkan asupan protein, lemak, dan karbohidrat kompleks agar tetap bugar dan berat badan tetap stabil.

Jika hanya mengonsumsi buah, tubuh akan kekurangan protein, yang bisa menyebabkan penurunan massa otot dan melambatnya metabolisme.

Selain itu, diet buah ekstrem dapat menyebabkan kekurangan lemak esensial, padahal lemak dibutuhkan untuk produksi hormon dan kesehatan otak.

Kekurangan lemak juga bisa berdampak pada fungsi kognitif, termasuk penurunan konsentrasi, gangguan memori, serta gangguan suasana hati seperti kecemasan dan mudah marah.

Tak hanya itu, konsumsi buah secara berlebihan dapat menyebabkan kelebihan fruktosa atau gula buah, yang bisa mengganggu keseimbangan gula darah dan menimbulkan rasa lemas.

"Diet buah saja bisa menurunkan berat badan cepat di awal, tapi tidak sehat dan sulit dipertahankan", ungkapnya.

Pola Diet Seimbang Lebih Dianjurkan

Untuk mencapai berat badan ideal, Diana menyarankan agar buah dikonsumsi sebagai camilan sehat dengan porsi 2–3 penukar per hari.

Sebagai contoh, satu penukar buah setara dengan apel malang sekitar 75 gram atau apel merah sekitar 85 gram, dengan kalori sekitar 50 kkal per penukar.

Diana juga membagikan panduan pola makan seimbang yang ideal, yakni:

  • Karbohidrat kompleks: 55–65 persen dari total energi
  • Protein (hewani dan nabati): 15–20 persen dari total energi
  • Lemak sehat: 25 persen dari total energi
  • Serat dan mikronutrien dari sayur dan buah

"Diet yang sehat bukan tentang membatasi satu jenis makanan, melainkan menjaga keseimbangan dan konsistensi. Buah sangat penting dalam pola makan sehat, tapi harus dikombinasikan dengan sumber protein, lemak baik, dan karbohidrat kompleks agar tubuh tetap bugar dan berat badan stabil", ia menekankan.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Tria Dianti