Pantau.com - Grup band Sheila On 7 mengaku menyesali kejadian penghentian paksa yang dilakukan oleh pihak kepolisian saat tampil dalam acara Farmasi Cup 2018 di Lapangan Parkir Mandala Krida, Yogyakarta, Sabtu lalu.
Baca juga: Lagi, Polisi Hentikan 'Sheila On 7' Saat Sedang Manggung
Terlebih acara yang dinilai telah melewati batas waktu tersebut berjalan cukup kondusif dan tidak ada potensi kerusuhan.
"Ya menyesalilah. Kan ini acaranya hiburan bukan acara huru-hara, bukan acara protes pemerintah, bukan acara kerusuhan. Kecuali kalau acaranya bikin kerusuhan, mungkin itu lebih pas kalu sampai naik panggung," ucap Adam, bassis Sheila On 7 dikutip dari Antara.
"Justru dengan cara seperti itu malah bisa jadi enggak baik. Kan bisa jadi orang enggak terima, ya mungkin dia merasa aman terus disuruh stop aja. Jadi berani naik panggung," kata Adam menambahkan.
Menurut Adam, seharusnya pihak kepolisian melakukan pembicaraan terlebih dahulu dengan panitia apabila acara telah melewati batas waktu.
"Kalau kita bicara masalah itu kita kan bicara toleransi. Misalnya selesai sampai jam 11 lebih, masa tidak ada toleransi dan masa harus dengan cara seperti itu. Ini kebetulan apes dapet polisi yang karakter seperti itu," sesal Adam.
Sheila On 7 menurutnya cukup terbuka untuk berdiskusi dengan pihak kepolisian. Atas kejadian ini, Adam pun merasa dilecehkan.
"Saya juga statusnya cuma tamu, tugas saya menghibur tapi dilecehkan seperti ini, ya saya bivara seperti ini," terangnya.
Baca juga: Tak Kalah dari Maroon 5 dan Ed Sheeran, Sheila on 7 Jadi Artis Terlaris di Spotify
Ke depannya Adam berharap kejadian serupa tidak terulang lagi. Apalagi ini bukan kejadian pertama yang dialami oleh Sheila On 7.
"Ya sudah ini ckup lah diberlakukan seperti ini. Syaya juga akan memperbaiki kebijakan jangan sampai ada kejadian seperti ini lagi," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang
