Pantau Flash
HOME  ⁄  Lifestyle

Kemenekraf Dukung 16 IP Lokal Tampil di Singapore Comic Con dan ATF 2025, Dorong Ekspor Kreatif Indonesia

Oleh Aditya Yohan
SHARE   :

Kemenekraf Dukung 16 IP Lokal Tampil di Singapore Comic Con dan ATF 2025, Dorong Ekspor Kreatif Indonesia
Foto: (Sumber : Kementerian Ekonomi Kreatif faslitasi pemilik Intellectual Property (IP) untuk berpartisipasi pada dua ajang kreatif internasional besar yakni Singapore Comic Con (SGCC) 2025 dan Asia TV Forum & Market (ATF) Singapore 2025. ANTARA/HO-Kementerian Ekonomi Kreatif..)

Pantau - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) memberikan dukungan penuh bagi para pemilik Intellectual Property (IP) lokal untuk berpartisipasi dalam dua ajang kreatif internasional bergengsi: Singapore Comic Con (SGCC) 2025 dan Asia TV Forum & Market (ATF) Singapore 2025.

Ekspor IP Kreatif Didorong Lewat Komik, Film, dan Animasi

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa dukungan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk meningkatkan ekspor IP kreatif Indonesia di pasar global.

“Subsektor penerbitan memiliki potensi ekspor yang besar, sementara itu animasi dan film sedang tumbuh pesat secara investasi. Kami ingin memastikan para kreator kita mendapat ruang untuk menembus pasar global,” ujarnya.

Sebanyak 16 IP komik Indonesia akan tampil di Singapore Comic Con (SGCC) 2025 yang berlangsung pada 6–7 Desember 2025, dengan enam di antaranya menerima pembiayaan fasilitasi penuh dari Kemenekraf.

Sementara itu, enam IP terpilih dari subsektor film dan animasi akan difasilitasi tampil di ajang Asia TV Forum & Market (ATF) 2025 pada 2–6 Desember 2025 melalui program Akselerasi Kreatif (AKTIF).

Partisipan di ATF 2025 difasilitasi untuk promosi produk serta menjalin jejaring dengan pelaku industri global.

Data sebelumnya menunjukkan bahwa partisipasi kreator Indonesia dalam ajang Comic Con menghasilkan omzet business to consumer (B2C) sebesar USD 2.000–3.000, potensi kontrak proyek komik pendek senilai USD 5.000, hingga kontrak produksi webtoon mencapai USD 150.000.

“Kami harap peserta tahun ini bisa meraih kesuksesan seperti event internasional sebelumnya. Ini kesempatan emas untuk membawa karya kreatif kita semakin mendunia,” kata Teuku Riefky.

Potensi Transaksi Meningkat, Kreator Apresiasi Fasilitasi Pemerintah

Berdasarkan data Bea Cukai yang diolah oleh Kemenekraf, nilai ekspor subsektor penerbitan pada semester I tahun 2025 mencapai USD 4 juta.

Sementara itu, subsektor film, animasi, dan video mencatat nilai investasi sebesar Rp600 miliar menurut data BKPM.

SGCC 2025 juga akan menyelenggarakan Business Forum & Networking Session yang mempertemukan kreator Indonesia dengan calon mitra internasional.

Potensi transaksi selama dua hari pameran SGCC diperkirakan mencapai Rp200 juta untuk transaksi B2C dan Rp2–3 miliar dalam peluang kerja sama proyek.

Ketua AKSI, Sunny Gho, mengapresiasi dukungan dari Kemenekraf.

“Kami sangat berterima kasih sudah di-support untuk bisa ke luar, apalagi dengan momentum saat ini, di mana IP komik sedang naik di dunia internasional. Ini membuka kesempatan yang sangat baik bagi kami untuk bisa berjejaring, mendapat insight dari pegiat di luar, dan punya akses pasar yang lebih luas,” ujarnya.

Kreator animasi Dieky Suprayogi, yang membawa proyek Kwartet: Watu Jiwo Series ke ATF 2025, juga menyampaikan pengalamannya.

“Program AKTIF kemarin sangat membantu kami, bukan hanya dari sisi kreatif, tapi juga bisnis. Lalu kami juga mendapatkan peluang untuk berpartisipasi di ajang internasional,” jelasnya.

Ia berharap makin banyak kreator Indonesia yang mendapat kesempatan serupa dengan dampak yang berkelanjutan.

Daftar IP Terpilih untuk SGCC dan ATF 2025

Enam IP Komik difasilitasi penuh di SGCC 2025:

  • Beyondtopia — Achmad Ezra Garnida
  • KMI — Brian Tanutama Zunaedy
  • Skylar Comics — Aswin Mara Caesar Siregar
  • Krakken Comics x RE:ON Comic — Christiawan Lie
  • AKSI — Anindita Dyah Puspita
  • The Fusionary Project — Lalitya Larasputri Ariyanto

Tiga IP Animasi terpilih untuk ATF 2025:

  • Kamarong — Ida Bagus Aditya & Gilang Bhagaskara
  • Kwartet: Watu Jiwo Series — Dieky Suprayogi
  • Galeo of SeaWalkers — Andara Fembriarto

Tiga IP Film terpilih untuk ATF 2025:

  • Komik Jagoan — Dwitya Yoga Dharmawangsa
  • Pelabuhan Berkabut (Fish, Please) — Haris Yulianto; Produser: Annisa Dewi & Ivan Valentinus
  • Bong (Of Womb and Tomb) — Destian Rendra; Produser: Nasir Rustiawan

Kemenekraf berharap keikutsertaan kreator Indonesia dalam SGCC dan ATF 2025 mampu menghasilkan lebih banyak kontrak internasional dan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat kreativitas dunia.

Penulis :
Aditya Yohan
Editor :
Aditya Yohan