Pantau.com - Setiap orang tua tentunya menginginkan yang terbaik untuk sang anak, termasuk cara agar anak merasa nyaman dan bahagia memiliki kamarnya sendiri.
Baca juga: 4 Tips Agar Rumah Minimalis Tampak Lebih Luas
Desainer Interior Kezia Karin beberapa hari lalu di Jakarta, membagikan empat tips-nya untuk para orang tua dalam mendesain kamar anak agar nyaman ditempati.
1. Jangan terlalu banyak furniture
Kezia menyayangkan banyak orang tua membeli barang-barang furniture aneh untuk ditempatkan di kamar anak. Furniture aneh ini akhirnya hanya terpakai beberapa saat saja dan akhirnya tak terpakai dan menumpuk.
"Kadang-kadang orang yang punya baby suka beli yang aneh-aneh gitu, akhirnya setelah dua tahun enggak pakai," ujar Kezia.
2. Jangan pilih furniture melekat di dinding
Langkah ini dilakukan jika saat si anak sudah besar, kegiatan mengganti perabot tidak menyulitkan. Tidak disarankan seperti lemari dan meja yang terpahat dinding, termasuk tempat tidur bayi sekalipun.
"Pikiran juga kalau tempat tidur bayi itu enggak harus pakai yang kecil, bisa juga dipikirin pakai tempat tidur yang lebih besar suapaya kalau misalnya udah umur 5 sampai 6 tahun masih muat, enggak usah beli lagi, yang penting ada sampingnya ada yang bisa jagain supaya bayinya enggak jatuh," papar Kezia
3. Pemilihan warna
Banyak yang beranggapan warna kamar anak disarankan untuk berwarna-warni, padahal anggapan itu salah, karena kamar tidur khususnya untuk beristirahat disarankan memberi warna-warna tenang.
"Setiap anak ibunya tau warna apa yang cocok. Ya sudah stage di dua atau tiga warna, jangan warna kuning hijau biru orange, semua ada. Itu nanti anaknya terlalu banyak stimuli," tuturnya.
4. Banyak warna untuk ruang bermain
Meski tak Kezia sarankan, langkah ini tidak ada salahnya dilakukan untuk membedakan kamar istirahat dan ruang bermain. Walau kata Kezia anak lebih baik diberikan kebebasan untuk bermain dimanapun di area rumah.
Baca juga: Biar Lebih Romantis, Ini Desain Kamar buat Pengantin Baru
"Kalau sama misalnya area itu ruang bermain, itu beda, setiap ruangan itu ada tujuannya, fungsi sendiri-sendiri. Mendesainnya juga sesuai tujuannya, jangan dicampur-campur," tutupnya.
- Penulis :
- Gilang
