
Pantau - Jakarta Fashion Week (JFW) 2026 resmi ditutup dengan peragaan busana bertema budaya Indonesia yang kuat namun dikemas dalam sentuhan modern, melalui sesi pamungkas bertajuk Dewi Fashion Knights II.
Acara penutupan ini menampilkan karya dari tiga desainer ternama Indonesia, yakni Tulola, Sapto Djojokartiko, dan Sebastian Gunawan, yang menonjolkan perpaduan warisan budaya dan inovasi fesyen kontemporer.
Tulola dan Sapto Djojokartiko menghadirkan kekayaan tekstil dan motif dari wilayah Indonesia Timur yang eksotis dan berkarakter kuat.
Sementara itu, Sebastian Gunawan menampilkan interpretasi kebaya Jawa klasik dengan pendekatan kontemporer yang elegan.
Warisan Budaya yang Dihidupkan Lewat Fesyen
Setiap busana yang ditampilkan dalam sesi penutupan mengandung makna mendalam tentang kreativitas, warisan budaya, dan inovasi modern.
Siluet dan desain yang diperagakan dianggap berhasil menegaskan keindahan Indonesia melalui wastra Nusantara yang memikat.
Tulola, jenama perhiasan yang didirikan oleh Sri Luce Rusna dan Happy Salma di Bali pada tahun 2007, turut menampilkan koleksi perhiasan yang tidak hanya sebagai aksesori, tetapi juga mengisahkan cerita budaya dan alam Indonesia.
Tulola dikenal menggunakan bahan perak sterling 92,5% berlapis emas 18 karat, menjadikan setiap karyanya sarat dengan nilai dan makna.
Sapto Djojokartiko menampilkan busana tenun dengan dominasi warna natural earth tone yang tetap mempertahankan kesan elegan dan modern.
Sebastian Gunawan Signature menghadirkan kebaya berwarna-warni dengan siluet klasik yang menggambarkan keanggunan khas keraton Jawa.
JFW 2026: Perayaan Kolaborasi dan Regenerasi Fesyen
Jakarta Fashion Week 2026 berlangsung sejak 27 Oktober hingga 2 November 2025, dengan mengusung semangat The Legacy of Style.
Gelaran ini menjadi simbol dari kolaborasi lintas industri serta pembangunan masa depan fesyen Indonesia yang berkelanjutan.
JFW 2026 juga menampilkan perpaduan antara tradisi dan modernitas, sekaligus menjadi wadah regenerasi yang melibatkan berbagai generasi desainer, kreator, dan mitra industri dalam skena fesyen nasional.
- Penulis :
- Gerry Eka






