Pantau.com - Manusia adalah makhluk sosial, ia tidak bisa hidup sendiri butuh bergaul dan teman untuk berbagi melakukan aneka kegiatan yang menyenangkan atau keadaan sulit sekalipun.
Tapi perlu berhati-hati, teman tidak selamanya baik ada beberapa teman yang malah sering menguras emosi dan membuat mood buruk seketika. Saat seharusnya seorang teman memberikan kenyamanan, tapi didekatnya sering kita dibuat ingin segera menghindarinya.
Itu adalah jenis teman yang toxic atau beracun buat dirimu. Jadi sudah sepatutnya kamu kenal tanda-tanda teman yang beracun dalam hidupmu, seperti yang Pantau.com kutip dari laman Times of India, Senin (29/7/2019)
Baca juga: Catat... Ini Kunci Membuat Asmaramu dengan Pasangan Tetap Langgeng
1. Tidak membuat jadi diri sendiri
Ilustrasi kelompok pertemanan (Foto: Pixabay)
Perhatikan bagaimana perasaanmu saat bersama sekelompok teman. Apakah kamu merasa apapun yang kamu lakukan dinilai, diukur dan ditandai? secara tidak sadar dengan mereka kamu harus melakukan sesuatu agar diakui dalam lingkaran temanmu. Nah, inilah tanda lingkunganmu adalah racun dan tidak baik.
2. Selalu merasa benar
Ilustasi bertengkar (Foto: Pixabay)
Manusia yang paling menyebalkan adalah mereka yang selalu merasa paling benar dan memaksakan pendapatnya, merasa tidak pernah salah. Misalnya saat bertengkar dan itu adalah masalah sepele namun temanmu tidak akan berhenti sampai kamu mengaku salah.
Perilaku ini menandakan temanmu tidak mempedulikan perasaan dan sudut pandangmu, jika kamu mengenal orang yang seperti itu, sebaiknya segera tinggalkan.
Baca juga: Lima Cara Hindari Keinginan 'Kepo-in' Mantan di Sosial Media
3. Menyimpan dendam
Ilustrasi menyimpan dendam (Foto: Pixabay)
Cara paling mudah mencaritahu seseorang itu racun atau tidak bagimu ialah memastikan ia menyimpan dendam atau tidak. Jika temanmu pernah mengalami pertengkaran kecil lalu ia merasa kecewa. Hal itu sangatlah membekas di hatinya bahkan disimpan untuk waktu yang lama.
Seorang teman yang beracun, tidak akan mudah melupakan apa yang terjadi tiga tahun lalu, bahkan masih disimpan hingga kini.
- Penulis :
- Dini Afrianti Efendi
