Pantau Flash
HOME  ⁄  Nasional

Motif M Bagja dan Komarudin 'Gebukin' Ade Armando hingga Babak Belur dan Muntah Darah

Oleh M Abdan Muflih
SHARE   :

Motif  M Bagja dan Komarudin 'Gebukin' Ade Armando hingga Babak Belur dan Muntah Darah

Pantau.comPolisi berhasiil menangkap tiga tersangka yang terlibat dalam kasus pengeroyokan terhadap dosen FISIP, yakni Ade Armando.

Usai dilakukan pemeriksaan oleh pihak kepolisian, ketiga tersangka itu akhirnya mengungkapkan motif di balik pengeroyokan tersebut.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Endra Zulpan mengatakan bahwa tersangka atas nama Komarudin melangsungkan aksi pengeroyokan kepada Ade Armando lantaran terprovokasi dengan kondisi massa di lokasi demo.

"Komarudin melakukan pemukulan karena terprovokasi dengan situasi di TKP," kata Zulpan kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta pada Rabu, 13 April 2022.

Kemudian, tersangka bernama Muhammad Bagja mengaku bahwa dirinya mengeroyok Ade Armando karena merasa kesal atas aktivitas Ade Armando di media sosial.

"Adapun Muhammad Bagja sampaikan dalam pemeriksaan kesal dengan apa yang selama ini disuarakan korban dalam media sosial," tambahnya.

Sampai saat ini, polisi telah berhasil menangkap 3 tersangka kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando itu. Sedangkan untuk tiga tersangka lainnya masih dalam perburuan polisi, yaitu Abdul Manan, Abdul Latip dan Ade Saputra.

Kabar terbarunya adalah polisi telah menangkap tersangka yang mengawali pemukulah terhadap Ade Armando, yaitu Dhia Ul Haq. Adapun Dhia ditangkap di sebuah Pondok Pesantren di Serpong, Tangerang Selatan.

Polisi juga menangkap tersangka bernama Arif Ferdiri, di mana ia menjadi provokator dan juga penyebar kabar bohong (hoax) bahwa Ade Armando telah meninggal dunia.

Diberitakan sebelumnya, video yang diunggah oleh Arif Ferdini menjadi viral di media sosial. Video berdurasi singkat itu menyatakan bahwa Ade Armando telah meninggal dunia dan polisi menembaki massa.

"Ade Armando dah mati, dikeroyok sama massa. Sekarang kita ditembakin sama polisi," ujar Arif dalam video itu.

Arif kemudian memprovokasi warga untuk turun. Teriakan Arif ini kemudian ditimpali teriakan takbir oleh beberapa orang di sekitarnya.

"Turun semua... turun semua yang di Jakarta," kata Arif disambut teriakan 'Allahu Akbar'.

rn
Penulis :
M Abdan Muflih