
Pantau.com - Seekor harimau Sumatra menyerang seorang dokter hewan bernama drh Anhar Lubis di Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatra Utara (Sumut) pada Minggu, 24 April 2022.
Kala itu, Anhar Lubis hendak mengevakuasi harimau yang terjerat kandang babi, tapi malah diserang hingga mengalami luka gigitan serta cakaran di beberapa bagian tubuhnya.
Kapolres Tapsel, AKBP Roman S Elhaj, menuturkan pasca insiden itu drh Anhar selanjutnya dilarikan ke RS Metta Medika Kota Padangsidimpuan.
Drh Anhar mengalami luka gigitan dan cakaran di lengan atas sebelah kiri dan cakaran di lengan bawah sebelah kiri. Kemudian, luka cakaran dan robek di paha sebelah kiri.
Peristiwa bermula ketika Atulee Gulo, warga Dusun Aek Pardomuan, Desa Batu Godang, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kabupaten Tapsel, memasang perangkap babi yang terbuat dari tali kopling kendaraan skuter di kebun karet miliknya, Rabu, 20 April 2022 lalu.
Tapi pada Kamis, 21 April 2022, sekira pukul 09.00 WIB, yang terperangkap di dalam jerat babi itu malah seekor harimau Sumatera.
Atulee memberitahukan temuannya itu ke masyarakat kampung. Kemudian pada Jumat, 22 April 2022 sekira pukul 06.00 WIB, Tim BKSDA Kabupaten Tapsel sempat memantau keadaan harimau yang ternyata masih hidup dan terlilit jerat.
"Saat itu evakuasi belum bisa dilakukan karena masih menunggu dokter hewan dan bius dari Kota Medan Provinsi Sumut," kata Roman.
Selanjutnya, pada Sabtu, 23 April 2022, sekira pukul 23.30 WIB, drh Anhar selaku dokter hewan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Utara tiba di Dusun Aek Pardomuan dengan membawa bius dari Kota Medan.
"Usai melaksanakan rapat kecil, lalu disepakati proses evakuasi dilakukan esok harinya, mengingat waktu yang sudah larut malam yang dikhawatirkan berisiko dan berbahaya," papar dia.
Lalu, pada Minggu, 24 April 2022, drh Anhar bersama tim evakuasi dari BKSDA Kabupaten Tapsel bersama Kapolsek Batang Toru, AKP Tona dan anggota pengamanan, bergerak menuju lokasi perangkap.
"Lebih kurang, tim berjumlah 15 orang. Selanjutnya, 4 orang tim yang dipimpin drh Anhar, sudah bersiap dengan posisi siap menembakkan bius," jelas Roman.
Kala itu terpantau, posisi harimau berdiri dan berhadap-hadapan dengan drh Anhar dengan jarak lebih kurang 7 meter.
Lalu, drh Anhar memerintahkan tim menembakkan bius dan tepat mengenai paha sebelah kanan harimau tersebut. Nahas, harimau itu seakan kaget, melompat, dan memberi serangan, hingga mencengkeram drh Anhar.
"Dan jerat yang mengikat pada kaki kanan depan harimau terlepas, sehingga drh Anhar dan harimau tersebut terjatuh berguling ke arah jurang. Kemudian, harimau tersebut lari ke arah gunung/perkebunan," kata Roman.
Ia mengimbau masyarakat maupun karyawan di PTPN III Kebun Hapesong, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapsel, untuk tak melakukan aktivitas di sekitar areal tempat terjeratnya harimau.
Tim BKSDA masih bersiaga menelusuri jejak harimau untuk segera dievakuasi serta dilakukan penanganan medis.
"Sampai saat ini, situasi masyarakat yang hendak berkebun telah aman dan terkendali," katanya. [Laporan Kiki]
rn- Penulis :
- Aries Setiawan