
Pantau - Ketua Satuan Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban menyoroti belum tercapainya target vaksinasi booster pertama. Ia menyatakan, pemerintah ada baiknya lebih mengutamakan percepatan pencapaian vaksinai dosis ketiga atau booster.
"Booster yang pertama saja masih belum sampai target-nya. Jadi (lebih baik) itu dulu prioritas-nya. Dari data-data, memang kita masih kurang (pencapaian vaksinasi dosis ketiga) jadi harus secepatnya," kata Prof Zubairi, Jumat (22/7/2022).
Ia menuturkan, dari sisi kebutuhan nasional, ada urgensi terwujudnya target vaksinasi booster pertama. Mestinya, pemerintah perlu mengutamakan target pencapaian vaksinasi booster pertama itu.
"Dalam hal perlindungan untuk rakyat, tentu saya setuju prioritas booster yang pertama. Booster kedua, nanti dulu lah dari sisi program nasional," ujarnya.
Zubairi mencatat, vaksinasi dooster banyak membantu pencegahan kondisi gawwat jika ada pasien terinfeksi COVID-19. "Booster yang pertama juga banyak menolong," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa pemerintah sedang merencanakan vaksinasi booster kedua atau vaksinasi dosis keempat COVID-19 di masa mendatang. Wacana tersebut merupakan rekomendasi dari para ahli.
Program vaksinasi dosis keempat ini kemungkinan akan diterapkan bila pandemi terus berlangsung. Kemenkes masih mennati arahan dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
"Booster yang pertama saja masih belum sampai target-nya. Jadi (lebih baik) itu dulu prioritas-nya. Dari data-data, memang kita masih kurang (pencapaian vaksinasi dosis ketiga) jadi harus secepatnya," kata Prof Zubairi, Jumat (22/7/2022).
Ia menuturkan, dari sisi kebutuhan nasional, ada urgensi terwujudnya target vaksinasi booster pertama. Mestinya, pemerintah perlu mengutamakan target pencapaian vaksinasi booster pertama itu.
"Dalam hal perlindungan untuk rakyat, tentu saya setuju prioritas booster yang pertama. Booster kedua, nanti dulu lah dari sisi program nasional," ujarnya.
Zubairi mencatat, vaksinasi dooster banyak membantu pencegahan kondisi gawwat jika ada pasien terinfeksi COVID-19. "Booster yang pertama juga banyak menolong," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan bahwa pemerintah sedang merencanakan vaksinasi booster kedua atau vaksinasi dosis keempat COVID-19 di masa mendatang. Wacana tersebut merupakan rekomendasi dari para ahli.
Program vaksinasi dosis keempat ini kemungkinan akan diterapkan bila pandemi terus berlangsung. Kemenkes masih mennati arahan dari Komite Penasehat Ahli Imunisasi Nasional atau Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
- Penulis :
- khaliedmalvino