
Pantau - Jumlah kasus aktif COVID-19 di Indonesia hingga Jumat (22/7/2022) mencapai 6.159.328 pasien. Jumlah ini bertambah menyusul adanya 4.834 orang teridentifikasi positif COVID-19, dengan kasus terbanyak disumbang DKI Jakarta sebanyak 2.465 kasus.
Sementara itu disusul Jawa Barat sebanyak 933 kasus, Banten 550 kasus, Jawa Timur 286 kasus, dan Bali 158 kasus. Kasus aktif ikut naik sebanyak 1.458 kasus, sehingga totalnya kini mencapai 38.239 kasus.
Untuk pasien meninggal dunia, Satgas COVID-19 mencatat ada 13 jiwa. Jika ditotal tigkat kematian di Indonesia mencapai 156.983 jiwa.
Kendati demikian, kasus dalam indikator COVID-19 terus bertambah, kasus kesembuhan juga mengalami peningkatan secara signifikan.
Tingkat kesembuhan per hari ini bertambah 3.363 orang, sehingga total akumulasi kesembuhan mencapai 5.964.196 orang. DKI Jakarta juga menjadi daerah penyumban pasien COVID-19 sembuh terbanyak, yakni 1.769.
Tingkat kesembuhan ini kemudian diikuti Banten 509 orang, Jawa Barat 433 orang, Jawa Timur 322 orang, dan Bali l115 orang.
Satgas menyebut sebanyak 112.790 spesimen pada hari ini telah diperiksa di seluruh laboratorium yang ada di Indonesia dan 5.861 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan tingkat transmisi atau penularan COVID-19 di DKI Jakarta sudah mencapai level 3, sementara transmisi secara keseluruhan untuk Indonesia masih di level 1.
Tingkat transmisi komunitas atau community transmission sendiri adalah level penularan COVID-19 yang terjadi dalam suatu lingkungan tertentu dan sudah menyebar di masyarakat.
“Secara keseluruhan Indonesia tingkat transmisi kita untuk standar WHO (Badan Kesehatan Dunia) masih ada di level 1, tapi beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah ada di level 3,” kata Menkes.
Menurut Budi secara persentase, kematian tertinggi terjadi pada orang yang belum divaksin atau baru mendapatkan vaksin dosis pertama.
Sedangkan pada orang yang sudah mendapatkan dosis lengkap atau booster, potensi terjadinya fatalitas jauh menurun.
Sebagai langkah ikhtiar bersama dalam mencegah terjadinya penularan COVID-19, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dirinya berharap cakupan vaksinasi booster dalam masyarakat dapat semakin meningkat.
“Presiden beri arahan agar vaksinasi booster itu dipercepat. Beberapa kegiatan masyarakat akan kita minta diwajibkan vaksinasi booster dengan tujuan melindungi masyarakat kalau terkena jangan sampai masuk rumah sakit dan jangan sampai wafat,” ujar Budi.
Sementara itu disusul Jawa Barat sebanyak 933 kasus, Banten 550 kasus, Jawa Timur 286 kasus, dan Bali 158 kasus. Kasus aktif ikut naik sebanyak 1.458 kasus, sehingga totalnya kini mencapai 38.239 kasus.
Untuk pasien meninggal dunia, Satgas COVID-19 mencatat ada 13 jiwa. Jika ditotal tigkat kematian di Indonesia mencapai 156.983 jiwa.
Kendati demikian, kasus dalam indikator COVID-19 terus bertambah, kasus kesembuhan juga mengalami peningkatan secara signifikan.
Tingkat kesembuhan per hari ini bertambah 3.363 orang, sehingga total akumulasi kesembuhan mencapai 5.964.196 orang. DKI Jakarta juga menjadi daerah penyumban pasien COVID-19 sembuh terbanyak, yakni 1.769.
Tingkat kesembuhan ini kemudian diikuti Banten 509 orang, Jawa Barat 433 orang, Jawa Timur 322 orang, dan Bali l115 orang.
Satgas menyebut sebanyak 112.790 spesimen pada hari ini telah diperiksa di seluruh laboratorium yang ada di Indonesia dan 5.861 orang dinyatakan sebagai suspek COVID-19.
Sementara itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan tingkat transmisi atau penularan COVID-19 di DKI Jakarta sudah mencapai level 3, sementara transmisi secara keseluruhan untuk Indonesia masih di level 1.
Tingkat transmisi komunitas atau community transmission sendiri adalah level penularan COVID-19 yang terjadi dalam suatu lingkungan tertentu dan sudah menyebar di masyarakat.
“Secara keseluruhan Indonesia tingkat transmisi kita untuk standar WHO (Badan Kesehatan Dunia) masih ada di level 1, tapi beberapa provinsi seperti DKI Jakarta sudah ada di level 3,” kata Menkes.
Menurut Budi secara persentase, kematian tertinggi terjadi pada orang yang belum divaksin atau baru mendapatkan vaksin dosis pertama.
Sedangkan pada orang yang sudah mendapatkan dosis lengkap atau booster, potensi terjadinya fatalitas jauh menurun.
Sebagai langkah ikhtiar bersama dalam mencegah terjadinya penularan COVID-19, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, dirinya berharap cakupan vaksinasi booster dalam masyarakat dapat semakin meningkat.
“Presiden beri arahan agar vaksinasi booster itu dipercepat. Beberapa kegiatan masyarakat akan kita minta diwajibkan vaksinasi booster dengan tujuan melindungi masyarakat kalau terkena jangan sampai masuk rumah sakit dan jangan sampai wafat,” ujar Budi.
- Penulis :
- khaliedmalvino