Pantau - Barisan Jaringan Organisasi Kampus 1998 alias Bjorka'98 menyatakan sikap untuk menolak kenaikan harga BBM. Mereka menilai kenaikan BBM berdampak pada masyarakat yang baru saja bangkit dari pandemi Covid-19.
"Begitu berat, harga BBM naik di tengah masyarakat sedang bertahan hidup setelah pandemi. Dampak pandemi, berapa juta orang kehilangan pekerjaan bahkan ada yang gajinya dikurangi tinggal 50 persen," kata juru bicara Bjorka'98, Satyo Purwanto, Minggu (18/9/2022).
Ia menyebut kenaikan BBM hanya menyulitkan masyarakat. Menurutnya, saat ini pemerintah kekurangan APBN namun enggan menunda pembangunan IKN.
"Pemerintah ngeluh tidak memiliki uang biaya APBN, tapi tidak menyetop proyek pembangunan IKN, pembangunan infrastruktur bahkan bayar utang. Pemerintah harus terbuka dan bijak secara UU," ucapnya.
"Mengajak seluruh elemen pergerakan pemuda, mahasiswa, buruh, tani, nelayan, ojol dan masyarakat yang terkena dampak langsung akibat pencabutan subsidi BBM. Hal ini untuk menggalang kekuatan kembali melakukan aksi demonstrasi di lapangan, agitasi, dan propaganda di beberapa sosial media serta ruang-ruang perjuangan lainnya," sambung Laode Kamaludin perwakilan Famred yang diikuti oleh seluruh anggota.
"Begitu berat, harga BBM naik di tengah masyarakat sedang bertahan hidup setelah pandemi. Dampak pandemi, berapa juta orang kehilangan pekerjaan bahkan ada yang gajinya dikurangi tinggal 50 persen," kata juru bicara Bjorka'98, Satyo Purwanto, Minggu (18/9/2022).
Ia menyebut kenaikan BBM hanya menyulitkan masyarakat. Menurutnya, saat ini pemerintah kekurangan APBN namun enggan menunda pembangunan IKN.
"Pemerintah ngeluh tidak memiliki uang biaya APBN, tapi tidak menyetop proyek pembangunan IKN, pembangunan infrastruktur bahkan bayar utang. Pemerintah harus terbuka dan bijak secara UU," ucapnya.
"Mengajak seluruh elemen pergerakan pemuda, mahasiswa, buruh, tani, nelayan, ojol dan masyarakat yang terkena dampak langsung akibat pencabutan subsidi BBM. Hal ini untuk menggalang kekuatan kembali melakukan aksi demonstrasi di lapangan, agitasi, dan propaganda di beberapa sosial media serta ruang-ruang perjuangan lainnya," sambung Laode Kamaludin perwakilan Famred yang diikuti oleh seluruh anggota.
- Penulis :
- renalyaarifin
