
Pantau - Ketua KPK Firli Bahuri menyampaikan, 30 September merupakan peringatan tragedi berdarah gugurnya 7 Pahlawan Revolusi. Seperti diketahui, momen ini dikenal dengan Gerakan 30 September 1965 yang diotaki oleh PKI alias G302/PKI.
Firli menyebut, peristiwa pilu ini menyayat hati lantaran di luar batas perikemanusiaan yang terjadi lebih dari setengah abad silam, tepatnya 57 tahun lalu.
"Tentunya menjadi catatan kelam sejarah republik ini, sekaligus untuk mengingatkan kita bersama tentang betapa berbahayanya sebuah laten bernama komunis, bagi kelangsungan hidup, keutuhan serta kemajuan bangsa dan negara," tulis Firli dalam keterangan tertulisnya yang diterima tim Pantau.com, Jumat (30/9/2022).
Firli turut mengajak segenap bangsa Indonesia untuk senantiasa waspada dan tak lengah, terlebih lagi mengganggap peristiwa ini hanya sekadar seremoni.
"Saya mengajak kepada segenap anak bangsa dinegeri ini untuk senantiasa waspada, tidak lengah apalagi menganggap tanggal peristiwa gugurnya 7 Pahlawan Revolusi, hanya sekedar untuk diperingati dengan kegiatan ceremony tahunan itu-itu saja," lanjutnya.
Ia menambahkan, dari peristiwa ini sarat pelajaran hidup yang bisa diambil, misalnya tentang bentuk sejatinya sebuah pengorbanan, keikhlasan, dan keteguhan luar biasa para Pahlawan Revolusi ini.
"Tidak sedikit pelajaran hidup yang dapat kita petik dalam peringatan tragedi G30S-PKI, banyak nilai-nilai kehidupan dan tauladan bail tentang bentuk sejatinya sebuah pengorbanan, keikhlasan dan keteguhan luar biasa ke 7 Pahlawan Revolusi dalam melawan laten jahat komunis, hingga titik darah penghabisan dilubang buaya," terangnya.
Firli menyebut, peristiwa pilu ini menyayat hati lantaran di luar batas perikemanusiaan yang terjadi lebih dari setengah abad silam, tepatnya 57 tahun lalu.
"Tentunya menjadi catatan kelam sejarah republik ini, sekaligus untuk mengingatkan kita bersama tentang betapa berbahayanya sebuah laten bernama komunis, bagi kelangsungan hidup, keutuhan serta kemajuan bangsa dan negara," tulis Firli dalam keterangan tertulisnya yang diterima tim Pantau.com, Jumat (30/9/2022).
Firli turut mengajak segenap bangsa Indonesia untuk senantiasa waspada dan tak lengah, terlebih lagi mengganggap peristiwa ini hanya sekadar seremoni.
"Saya mengajak kepada segenap anak bangsa dinegeri ini untuk senantiasa waspada, tidak lengah apalagi menganggap tanggal peristiwa gugurnya 7 Pahlawan Revolusi, hanya sekedar untuk diperingati dengan kegiatan ceremony tahunan itu-itu saja," lanjutnya.
Ia menambahkan, dari peristiwa ini sarat pelajaran hidup yang bisa diambil, misalnya tentang bentuk sejatinya sebuah pengorbanan, keikhlasan, dan keteguhan luar biasa para Pahlawan Revolusi ini.
"Tidak sedikit pelajaran hidup yang dapat kita petik dalam peringatan tragedi G30S-PKI, banyak nilai-nilai kehidupan dan tauladan bail tentang bentuk sejatinya sebuah pengorbanan, keikhlasan dan keteguhan luar biasa ke 7 Pahlawan Revolusi dalam melawan laten jahat komunis, hingga titik darah penghabisan dilubang buaya," terangnya.
- Penulis :
- khaliedmalvino